Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Karantina Balikpapan Tahan Beras Ilegal Asal India

Penahanan untuk mencegah organisme pengganggu tumbuhan karantina maupun hama penyakit hewan karantina.
Beras merah mentah. Ilustrasi.
Beras merah mentah. Ilustrasi.

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Karantina Pertanian Balikpapan menahan 996 gram beras asal India, Senin (13/2/2023).

Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Akhmad Alfaraby menjelaskan beras tersebut dibawa di dalam koper oleh penumpang yang berasal dari India dan melakukan transit di Singapura. Pembawa beras itu tidak dapat menunjukkan Phytosanitary Certificate (PC) dari negara asal atau syarat agar komoditas pertanian dari luar negeri dapat masuk ke Indonesia.

“Hal itu tentunya untuk mencegah Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) maupun Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) masuk ke wilayah Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).

Alfaraby menyebutkan sesuai dengan amanat UU No 21/2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Pasal 33 bahwa setiap orang yang memasukkan media pembawa ke dalam wilayah NKRI wajib melaporkan dan menyerahkan media pembawa kepada Pejabat Karantina di Tempat Pemasukan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat untuk keperluan tindakan karantina dan pengawasan dan/atau pengendalian.

Selanjutnya, Pejabat Karantina yang bertugas memberikan sosialisasi kepada penumpang agar mematuhi dan melengkapi persyaratan pemasukan komoditas pertanian sebelum memasuki wilayah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper