Bisnis.com, BALIKPAPAN — Sektor pariwisata di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai berpeluang besar untuk dikembangkan dengan persaingan usaha yang sehat.
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah Kerja Kantor Wilayah V Manaek Pasaribu menyatakan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum di Kaltim menunjukkan indeks persaingan usaha yang tinggi menurut hasil studi Indeks Persaingan Usaha (IPU) pada tahun 2022.
“Artinya para pelaku usaha di sektor ini telah melakukan persaingan yang sehat dan kompetitif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, indeks yang tinggi pada sektor tersebut menunjukkan adanya struktur pasar yang kompetitif antara lain jumlah pelaku usaha (pemasok) banyak, relatif rendahnya hambatan masuk industri/pasar dan banyaknya varian produk dalam sektor tersebut.
Dengan demikian, karakteristik tersebut akan menghasilkan perilaku industri sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yang sehat dan menghasilkan kinerja pasar yang baik, seperti peningkatan efisiensi, produktivitas serta profitabilitas yang wajar.
Sebelumnya, Ketua KPPU membeberkan lima cara untuk meningkatkan iklim usaha menuju persaingan yang sehat, di antaranya yaitu meningkatkan insentif perusahaan untuk mengurangi biaya. Selanjutnya, transparansi dalam harga antar pesaing dan memfasilitasi konsumen untuk kritis dan mengurangi hambatan berusaha, sehingga mempermudah perusahaan untuk masuk dan keluar pasar.
Baca Juga
Di sisi lain, Manaek menyebutkan tengah menyoroti konektivitas transportasi dari Kaltim ke tujuan wisata lain di Kalimantan, misalnya ke Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan atau Kalimantan Tengah yang cukup tinggi tarifnya.
“Saat ini tarif pesawat menuju daerah wisata juga cukup mahal dan terbatas seperti contoh wisata ke Derawan dan Maratura di Kab. Berau dari Balikpapan (pulang pergi) hanya menyediakan penerbangan dari sedikit maskapai dan itupun tarif lumayan tinggi sehingga hal ini perlu di perhatikan guna menarik minat banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke Kaltim,” sebutnya.
Dia menyebutkan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah perlu dilanjutkan menjadi prioritas utama agar dapat berperan sebagai aktor utama berkembangnya sektor pariwisata Kaltim ke depan.
“Mampu bersaing dengan para pelaku usaha besar dan investor besar yang bersiap masuk ke kawasan IKN dan sekitarnya,” pungkasnya.