Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melakukan groundbreaking pembangunan Gedung Perawatan Pandurata Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda dan Sarana Pendukung, Jumat (3/3/2023).
Gubernur Kaltim Isran Noor menyatakan pembangunan ini dilakukan sebagai pengganti bangunan perawatan lama yang sudah berusia 30 tahun lebih dan sering diterpa banjir.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kaltim, mengucapkan selamat atas dimulainya pembangunan gedung perawatan Pandurata RSUD AWS Samarinda," ujarnya di hadapan awak media, Jumat (3/3/2023).
Dia menambahkan, pengembangan RSUD milik Pemprov Kaltim ini demi meningkatkan posisi rumah sakit daerah sebagai rumah sakit rujukan nasional.
Menurutnya, pemerintah daerah terus berupaya menyediakan sarana dan fasilitas kesehatan yang memadai, berkualitas serta modern.
Sementara itu, Direktur RSUD AWS Samarinda David Hariadi Masjhoer menyebutkan gedung perawatan Pandurata dibangun 8 lantai diatas luas lahan satu hektare.
Dia mengungkapkan bahwa persoalan yang dihadapi di bangunan RS AWS yang lama adalah instalasi listrik dan air yang rawan sekaligus pemborosan.
“Kita hanya memindahkan sementara. Kemudian karena AWS menjadi rumah sakit pendidikan, jadi di lantai atas akan digunakan untuk pendidikan dokter umum dan spesialis,” ungkapnya.
Adapun, David menjelaskan bangunan baru ini akan menambah kapasitas tempat tidur hingga 700 ruangan, ruang hemodialisa 75 dan pembuatan ruang serta penambahan ruang ICU dan ICCU.
Sebagai informasi, gedung perawatan baru ini menggunakan APBD Provinsi Kaltim tahun anggaran 2023 dengan nilai kontrak sebesar Rp100,66 miliar oleh kontraktor pelaksana PT Raka Utama.
Proyek ini menyisakan nilai pekerjaan sebesar Rp281,55 miliar dari total anggaran sebesar Rp382,22 miliar hingga tahun 2025.
Lokasi pembangunan gedung perawatan Pandurata berada di Komplek RSUD AWS
diatas lahan milik Pemprov Kaltim seluas 10.000 meter persegi, luas tapak 3.968 meter persegi, luas areal landscape dan parkir 6.032 meter persegi dan luas lantai keseluruhan sesuai hasil perencanaan 27.517 meter persegi.
Rangkaian proses pembangunan diawali tahapan DED perencanaan oleh konsultan perencana PT Marannu Maraya Maindan, KSO PT Widyacona dengan nilai kontrak sebesar Rp2,4 miliar untuk tahun anggaran 2021.
