Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Pisang Kepok Asal Kutai Timur Perluas Pasar ke Australia |

Pelaku usaha ekspor pisang asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) siap melakukan ekspansi ke Australia.
Petani yang tergabung dalam Koperasi Taruna Bina Mandiri pasca memanen pisang kepok gerecek./Ist
Petani yang tergabung dalam Koperasi Taruna Bina Mandiri pasca memanen pisang kepok gerecek./Ist

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pelaku usaha ekspor pisang asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) siap melakukan ekspansi ke Australia.

Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri Priyanto menyatakan untuk pengembangan di tahun 2023, koperasi berencana mengembangkan pasar ke Australia.

“Soal negara tujuan ekspor (Malaysia, Taiwan, Pakistan, Kanada) yang berkurang ke arah Kanada, karena kita terkendalanya di kontainer,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (16/3/2023). 

Saat ini, Priyanto menjelaskan luas lahan yang sedang dikembangkan mencapai sekitar 2.100 hektare, merupakan gabungan atas lahan mandiri dan yang didukung oleh pemerintah.

Dia berharap akan ada peningkatan lahan, sehingga pasar lokal tidak kekurangan kuota yang diinginkan oleh pembeli.

Namun, sebagai catatan penting, infrastruktur pertanian harus segera diperhatikan oleh pemerintah agar dapat memudahkan petani dalam memasarkan hasil panen.

“Kalau untuk di Kutim (Kutai Timur) ini, kalau untuk jenis pisang kepok gerecek, kita sudah lebih bagus daripada di Jawa. Karena kita sudah menggunakan SOP di sini,” terang Priyanto.

Dia menjelaskan, selama perawatan pisang kepok ini, petani tidak diperbolehkan melakukan penyemprotan herbisida atau pupuk kimia.

Sebelumnya, perkebunan pisang di Kaltim diklaim mampu memberikan kontribusi besar dalam hal ekspor di sektor pertanian dan menjadi alternatif bagi perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan data yang dihimpun BPS Kaltim, nilai ekspor hasil pertanian naik 534,18 persen yaitu dari US$0,38 juta menjadi US$2,39 juta Januari 2023. Pada periode ini, peningkatan terbesar terjadi pada golongan barang hasil pertanian yang mencapai 5.587,19 persen dan komoditas hasil tambang yang naik sebesar 187,64 persen. 

Sepanjang 2022, perkebunan pisang di Kaltim memberikan kontribusi tertinggi dalam sektor pertanian dengan kenaikan pendapatan petani sekitar 8 persen.

Dia menuturkan bahwa meski produksi turun sekitar 100 ton, kenaikan harga yang signifikan memberikan pengaruh positif pada pendapatan, yaitu dari Rp14.150 pada tahun 2021 menjadi Rp14.800 per kilogram pada 2022.

“Cuma kemarin karena curah hujan tinggi, jadi barang ini enggak bisa maksimal,” pungkasnya

Sebagai informasi, Pisang kepok gerecek adalah salah satu varietas pisang kepok yang berasal dari Kabupaten Kutai Timur. Pisang ini memiliki ciri khas berkulit hijau dan daging buah berwarna kuning keputihan dan memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper