Bisnis.com, BALIKPAPAN — Eksportir pisang lokal asal Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menanti perhatian pemerintah pusat maupun daerah guna memperbaiki aksesibilitas transportasi menuju pelabuhan.
Ketua Koperasi Taruna Bina Mandiri Priyanto menyatakan saat ini pihaknya harus menempuh jarak mencapai 380 kilometer dari Kecamatan Kaubun, Kutim menuju pelabuhan Kariangau, Kota Balikpapan dengan melewati jalan perkebunan yang berlumpur.
“Namanya jalan usaha tani, mayoritas masih tanah kalau hujan terkendala mengeluarkan hasil panen. Perjalanan jauh Kaliorang ke Balikpapan,” ujarnya, Rabu (28/9/2022).
Pisang lokal asal Kaltim yang dikenal Pisang Kepok Krecek sebelumnya telah diekspor ke Malaysia, Taiwan, Pakistan dan Kanada dengan produksi berasal dari empat kecamatan di Kutim a.l kecamatan Kaliorang, Kaubun, Sangkulirang dan Karangan.
Kemudian, Priyanto menambahkan yang perlu diperhatikan pemerintah lainnya adalah keterbatasan air PDAM dan PLN di kawasan produksi pisang.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya hingga hari ini warga masih menggunakan sumur bor dan mesin diesel untuk menyalakan listrik.
Baca Juga
“Beda dengan daerah Kaliorang dan Bengalon [yang keadaannya lebih baik]. Namun, kita tetap tunjukkan kemampuan kita jangan kelemahan kita, bahwa kita tuh sebetulnya masih kekurangan sana sini,”
Di sisi lain, Priyanto menyebutkan penambahan lahan produktif terus dilakukan membuka 76 hektare lahan dengan jumlah pohon pisang yang ditanam seluas 115 hektare di Kaubun.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, luasan lahan terus bertambah dari 1.200 hektare pada awal 2022 menjadi 1.700 hektare saat ini.
Selain itu, Priyanto menjelaskan jumlah petani juga meningkat dengan bertambah sebanyak 82 petani baru yang tergabung dalam koperasi, sehingga total petani pisang kapok krecek mencapai 300 orang.