Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Inflasi Kaltim Maret 2023 Turun, Bank Indonesia Ungkap Penyebabnya

Inflasi April 2023 di dua kota besar Kalimantan Timur, yaitu Samarinda dan Balikpapan, menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
M. Mutawallie Syarawie
M. Mutawallie Syarawie - Bisnis.com 03 Mei 2023  |  16:07 WIB
Inflasi Kaltim Maret 2023 Turun, Bank Indonesia Ungkap Penyebabnya
Ilustrasi - Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Inflasi April 2023 di dua kota besar Kalimantan Timur, yaitu Samarinda dan Balikpapan, menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Ricky Perdana Gozali menyebutkan bahwa inflasi pada bulan ini sebesar 0,42 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,59 persen (mtm).

Gozali menjelaskan bahwa kenaikan inflasi utamanya berasal dari sektor transportasi, sementara inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau terpantau lebih rendah.

"Inflasi pada April 2023 yang bersamaan dengan Idulfitri menurun, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang meningkat. Hal ini tidak terlepas dari upaya TPID dalam melaksanakan program pengendalian inflasi melalui kerangka 4K di Provinsi Kalimantan Timur," ujarnya yang dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (3/5/2023).

Gozali menambahkan bahwa sektor transportasi mengalami inflasi sebesar 1,59 persen (mtm) atau memberikan andil sebesar 0,21 persen (mtm).

"Peningkatan inflasi kelompok ini bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara seiring tingginya permintaan tiket pesawat untuk arus mudik Idulfitri," katanya.

Sementara itu, inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat melambat dibandingkan periode sebelumnya, dengan angka 0,25 persen (mtm) atau memberikan andil 0,07 persen (mtm) terhadap inflasi gabungan dua kota di Kalimantan Timur.

Gozali mengungkapkan bahwa pendorong inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh penyesuaian harga beras dan cukai rokok oleh pemerintah.

Untuk menjaga stabilitas inflasi, TPID Kalimantan Timur akan terus mengoptimalkan program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan sinergi antara Provinsi serta Kota/Kabupaten.

Beberapa program, seperti Gerakan Pangan Murah dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), telah dilaksanakan di Samarinda dan Balikpapan.

Selain itu, Ricky menjelaskan TPID Provinsi Kaltim juga melaksanakan program Ulama Peduli Inflasi yang mendapatkan dukungan dari Gubernur Kaltim, Isran Noor. 

Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pengendalian inflasi melalui kegiatan talkshow di radio.

"Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus solid agar inflasi tetap terkendali. Inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang lebih sejahtera," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kaltim Inflasi Bank Indonesia
Editor : Ajijah

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top