Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kilang mini Liquefied Natural Gas (LNG) pertama di Indonesia diyakini menjadi daya ungkit kinerja perekonomian di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Kilang mini milik PT Kayan LNG Nusantara, yang terletak di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung ini baru saja diresmikan pada Minggu (30/4/2023) dengan biaya pembangunan mencapai Rp2 triliun.
Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang menyatakan kilang ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan energi dan devisa Indonesia, terutama Kalimantan Utara, dengan estimasi produksi LNG mencapai 22 juta kubik per hari (MMSCFD) dan dapat meningkat menjadi 154 MMSCFD dalam 20 tahun ke depan.
"Hal ini tentunya akan meningkatkan kontribusi bagi Kalimantan Utara," ujarnya yang dikutip, Rabu (10/5/2023).
Zainal berharap PT Kayan LNG Nusantara dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun train kedua serta mengajak PT Pertamina dan Medco untuk terus melakukan eksplorasi, agar kilang LNG ini dapat beroperasi hingga lebih dari dua dekade.
Diharapkan pula, keberadaan kilang mini LNG ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, termasuk di bidang ekonomi, pendidikan, dan kemajuan Desa Tanah Merah Barat.
"Kaltara terus berakselerasi menjadi provinsi yang Berubah, Maju, dan Sejahtera dengan pembangunan yang adil dan merata. Mari kita terus bersama-sama berupaya mewujudkan pembangunan industri migas yang kompetitif untuk kemajuan kita di masa depan," terang Zainal.
Sementara itu, Direktur PT Kayan LNG Nusantara Anthony Lesmana menyampaikan bahwa LNG yang diproduksi akan dipasarkan di pasar domestik serta untuk ekspor.
"Kami berharap skema mini LNG ini dapat menjadi contoh bagi pemanfaatan gas di wilayah terpencil atau kawasan marginal lainnya," katanya.
Anthony berharap dukungan dari SKK Migas, PT Pertamina, dan PT Medco agar konsisten menyuplai gas ke kilang mini ini minimal 22 MMSCFD selama 20 tahun.
"Jika para produsen dan penjual gas mampu menaikkan produksi gas dari wilayah kerja Sei Manggaris," tambahnya.
Anthony mengungkapkan bahwa kilang ini memiliki kapasitas produksi 500 ton LNG per hari, serta memproduksi LPG dan kondensat yang dipasarkan menggunakan iso tank.
"Untuk tahap awal ini kami akan menggunakan 700 iso tank untuk memasarkan produk kami," ungkapnya.
Meskipun teknologi kilang berasal dari China, Anthony menegaskan adanya transfer pengetahuan, dengan lebih dari 50 persen tenaga kerja PT Kayan LNG Nusantara berasal dari sekitar lokasi pabrik, yaitu Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan.