Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur melaporkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 6,37 persen pada Februari 2023.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan angka ini menurun 0,4 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022 yang sebesar 6,77 persen.
“Penurunan TPT ini menunjukkan bahwa pasar kerja di Kalimantan Timur mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak tahun lalu,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (17/5/2023).
Menurut BPS, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sekitar 192.629 orang atau 6,67 persen penduduk usia kerja di provinsi tersebut pada Februari 2022. Namun, pada Februari 2023, jumlahnya berkurang menjadi 29.831 orang atau 1,01 persen.
Penurunan TPT dan dampak Covid-19 ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja di beberapa sektor ekonomi.
Sebagaiman diketahui, sektor yang lebih banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor transportasi dan pergudangan yang naik sebanyak 21.330 orang atau 1,11 persen poin.
Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan penduduk bekerja terbesar adalah industri pengolahan yang turun sebanyak 14.105 orang atau 0,91 persen poin.
Yusniar mengungkapkan bahwa sektor transportasi dan pergudangan mengalami peningkatan permintaan akibat adanya kegiatan distribusi barang dan jasa yang semakin meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi.
Sedangkan, sektor industri pengolahan mengalami penurunan karena adanya keterbatasan bahan baku dan permintaan pasar yang masih belum stabil.
Yusniar menjelaskan penduduk yang bekerja di Benua Etam pada Februari 2023 sebanyak 1.808.972 orang, meningkat sebanyak 26.537 orang dari Februari 2022.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 836.073 orang atau 46,22 persen bekerja pada kegiatan informal, naik 1,81 persen poin dibanding Februari 2022.
Sebagaimana diketahui, kegiatan informal ini meliputi berbagai jenis usaha seperti pedagang kaki lima, tukang ojek, tukang cukur, dan lain-lain.
Adapun, Yusniar berharap bahwa kondisi ketenagakerjaan di Kaltim akan terus membaik seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 yang semakin efektif dan pemulihan ekonomi yang semakin berkembang.