Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kaltim Turun 15,59 Persen, Neraca Perdagangan Surplus US$1,93 Miliar

Secara tahunan, nilai ekspor Kaltim tercatat sebesar US$2,41 miliar, atau turun sebesar 27,75 persen dari April 2022.
Aktivitas bongkar muat peti kemas./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat nilai ekspor Kaltim pada April 2023 mengalami penurunan sebesar 15,59 persen dibanding bulan sebelumnya. 

Secara tahunan, nilai ekspor Kaltim tercatat sebesar US$2,41 miliar, atau turun sebesar 27,75 persen dari April 2022. Sementara itu, nilai impor naik sebesar 4,65 persen.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana mengatakan bahwa perkembangan ekspor dan impor Kaltim dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun luar negeri. 

"Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan ekspor dan impor Kaltim adalah fluktuasi harga komoditas di pasar internasional,” ujarnya yang dikutip dalam rilis resmi, Selasa (16/5/2023). 

Misalnya, harga minyak mentah Indonesia (ICP) mengalami kenaikan sebesar 6,39 persen dari US$74,59 per barel pada maret 2023 menjadi US$79,34 per barel pada april 2023. Hal ini berdampak pada kenaikan nilai impor minyak mentah sebesar 8,81 persen dari US$212,76 juta menjadi US$231,51 juta. 

Secara umum, penurunan nilai ekspor terjadi pada sektor migas dan nonmigas. Sektor migas turun sebesar 15,73 persen menjadi US$191,59 juta, diikuti sektor nonmigas yang turun sebesar 15,58 persen menjadi US$2,21 miliar.

Dari sisi golongan barang, penurunan nilai ekspor nonmigas terbesar terjadi pada bahan bakar mineral yang turun sebesar US$317,50 juta (14,16 persen), sedangkan kenaikan nilai terbesar terjadi pada pupuk sebesar US$20,48 juta (60,80 persen). 

Dari sisi negara tujuan, nilai ekspor nonmigas terbesar pada April 2023 adalah ke Tiongkok dengan nilai sebesar US$749,22 juta, disusul India sebesar US$409,57 juta dan Taiwan sebesar US$149 juta.

Di sisi lain, nilai impor Kaltim pada April 2023 tercatat sebesar US$472,18 juta, atau naik sebesar 13,58 persen jika dibandingkan dengan April 2022. 

Sektor migas naik sebesar 11,97 persen menjadi US$364,80 juta, sedangkan sektor nonmigas turun sebesar 14,39 persen menjadi US$107,38 juta.

Dari sisi negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari–April 2023 adalah Tiongkok dengan nilai sebesar US$111,52 juta (22,09 persen), Amerika Serikat sebesar US$57,42 juta (11,37 persen), dan Korea Selatan sebesar US$49,60 juta (9,82 persen).

Dengan demikian, neraca perdagangan Kaltim pada April 2023 mengalami surplus sebesar US$1,93 miliar. Sektor nonmigas surplus sebesar US$2,11 miliar, sementara di sektor migas defisit US$173,21 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper