Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Perbankan di Provinsi Kalimantan Timur memberikan kucuran kredit kepada sektor pertambangan dan penggalian dengan angka yang mengesankan sebesar Rp21,85 triliun per April 2023.
Capaian ini menandai kemajuan signifikan hingga 40,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Timur Made Yoga Sudharma menyatakan peningkatan harga acuan komoditas energi, terutama batu bara, telah mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit pada sektor tersebut.
“Penyaluran kredit di sektor Pertambangan dan Penggalian berada pada puncak tertinggi di Kalimantan Timur, menyumbang 49,48 persen dari struktur ekonomi provinsi (TW I Maret 2023),” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (19/6/2023).
Demikian pula, sektor ini menjadi andalan penyaluran pembiayaan dengan kontribusi mencapai Rp8,74 triliun, atau 40,02 persen dari total pembiayaan.
Tak bisa dipungkiri, pertumbuhan ini mencerminkan gambaran besar ekonomi Kalimantan Timur, dimana sektor Pertambangan dan Penggalian berperan sebagai mesin utama pertumbuhan dengan mencatat pertumbuhan sebesar 51,29 persen (yoy) dan berkontribusi sebesar 21,89 persen.
Namun, yang tidak kalah penting adalah peran sektor UMKM. Penyaluran kredit UMKM menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,31 persen (lokasi bank) dan 0,92 persen (lokasi proyek) (yoy).
Dari total kredit yang disalurkan di Kalimantan Timur per April 2023, sektor UMKM menyumbang sebesar 16,64 persen.
Pergerakan pertumbuhan ini juga didukung oleh peningkatan kredit Investasi dan Modal Kerja, yang tumbuh sebesar 20,16 persen dan 6,47 persen secara tahunan (lokasi bank), dan untuk lokasi proyek, kredit tersebut tumbuh berdasarkan Investasi dan Modal Kerja sebesar 23,65 persen dan 19,58 persen (yoy).
Secara spasial, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi daerah dengan penyaluran pembiayaan terbesar yaitu sebesar Rp5,14 triliun.
Adapun, Kota Samarinda menyusul dengan nilai sebesar Rp4,857 triliun, dan Kota Balikpapan sebesar Rp4,44 triliun.