Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) sedang menjajaki kerja sama dengan investor dari Australia di sektor energi hijau dan peternakan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan sektor-sektor baru di luar migas dan batu bara yang selama ini menjadi andalan Benua Etam.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto, mengatakan bahwa pihaknya ingin memaksimalkan peluang di sektor-sektor yang memiliki potensi besar di Kaltim, terutama dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke wilayah tersebut.
“Kami ingin fokus pada sektor yang baru karena perhatian utama kami berada di luar sektor migas dan batu bara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (5/10/2023).
Menurutnya, sektor energi hijau dan peternakan menjadi pilihan utama karena Australia memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang tersebut. Selain itu, sektor-sektor ini juga dapat berkolaborasi dengan sektor-sektor lain seperti perkebunan, pertambangan, dan kehutanan.
“Kami akan menjelajahi opsi ini, dan Australia memiliki pengalaman yang cukup dalam sektor peternakan. Prosesnya masih dalam tahap awal, dan kami mungkin akan menjadwalkan pertemuan langsung untuk membahas lebih lanjut,” katanya.
Puguh menambahkan, pihaknya juga perlu mempertimbangkan target dan lokasi yang potensial agar sesuai dengan rencana pemerintah provinsi. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait, termasuk pihak dari kabupaten/kota yang menjadi fokus perencanaan.
Baca Juga
“Sepertinya kami akan lebih memfokuskan pada sektor energi hijau, karena ini telah menjadi perbincangan yang terus kami kembangkan sejak pertemuan kami sebelumnya. Namun, kami juga berpikir bahwa sektor peternakan memiliki peluang yang bagus, terutama karena permintaan di Kaltim cukup tinggi,” jelasnya.
Puguh mengungkapkan bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah membuat profil investasi dan mengidentifikasi peluang dan tantangan yang ada.
Sejauh ini, kata Puguh, lokasi investasi yang mungkin disiapkan adalah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). “Kami akan melakukan pemetaan lebih lanjut untuk memahami tingkat kesiapan dan keseriusan mereka,” ungkapnya.
Dia berharap kerja sama ini dapat terealisasi menjelang akhir tahun ini. Selain itu, Puguh juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengembangkan kemitraan antara pengusaha besar dan usaha kecil menengah (UKM) serta koperasi di Kaltim.
Saat ini, proyek pilot kemitraan tersebut berada di Kukar dan diharapkan akan berjalan dalam tahun ini. “Kami ingin mendorong sinergi antara pengusaha besar dan UKM serta koperasi di Kaltim. Kami ingin menciptakan iklim usaha yang kondusif dan inklusif, serta meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan pelaku usaha lokal,” pungkasnya.