Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Petani kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali merasakan pahitnya harga tandan buah segar (TBS) sawit yang terus menurun.
Pada periode 1-15 Oktober 2023, harga TBS sawit di provinsi ini mengalami penurunan pada semua kelompok umur tanaman.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Ahmad Muzakkir mengatakan, penurunan harga TBS sawit dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu turunnya harga minyak sawit mentah (CPO) dan inti sawit (kernel) di hampir seluruh perusahaan yang menjadi sumber data.
“Turunnya harga CPO dan kernel tentu saja berdampak pada harga TBS sawit di tingkat petani,” ujarnya yang dikutip, Selasa (17/10/2023).
Menurut data yang dihimpun Dinas Perkebunan, harga CPO tertimbang pada periode ini adalah Rp10.429,78 per kg, sedangkan harga kernel tertimbang adalah Rp4.783,47 per kg. Indeks K yang digunakan untuk menghitung harga TBS sawit adalah 85,64%.
Dengan demikian, harga TBS sawit untuk kelompok umur 10 tahun ke atas adalah Rp2.156,75 per kg, turun sebesar Rp41,89 per kg dari periode sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang terbesar dibandingkan kelompok umur lainnya.
Baca Juga
Untuk kelompok umur 3 tahun, harga TBS sawit adalah Rp1.902,09 per kg, kelompok umur 4 tahun Rp2.032,39 per kg dan kelompok umur 5 tahun senilai Rp2.041,21 per kg.
Kemudian, untuk kelompok umur 6 tahun, harga TBS sawit adalah Rp2.062,35 per kg, kelompok umur 7 tahun Rp2.074,23 per kg, kelompok umur 8 tahun Rp2.090,23 per kg dan untuk kelompok umur 9 tahun, harga TBS sawit mencapai Rp2.131,47 per kg1.
Harga-harga ini berlaku untuk pekebun yang telah bermitra dengan pabrik sawit di Kaltim, terutama kebun plasma.
Adapun, Muzakkir menuturkan kerja sama antara kelompok tani dan pabrik minyak sawit (PMS) diharapkan dapat memberikan kepastian harga bagi petani sawit.