Pertumbuhan Kredit dan Pembiayaan di Kaltim Signifikan, Begini Dampaknya

Penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim mencapai Rp85,95 triliun, naik 14,23% dibandingkan tahun sebelumnya.

M. Mutawallie Syarawie - Bisnis.com

Rabu, 22 November 2023 | 10:34

Potret uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000./Bloomberg-Brent Lewin.

Bisnis.com, SAMARINDA — Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu provinsi yang mengalami pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang signifikan pada September 2023. Hal ini berdampak positif pada kegiatan usaha di berbagai sektor, terutama pertambangan, peralatan rumah tangga, dan pertanian.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim, penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim mencapai Rp85,95 triliun, naik 14,23% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim mencapai Rp170,45 triliun, naik 10,93%.

Kepala Kantor OJK Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan tingkat risiko kredit juga terjaga dengan baik, dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross 2,21% dan NPL net 0,90% untuk kredit lokasi bank, serta NPL gross 1,32% dan NPL net 0,51% untuk kredit lokasi proyek.

Selain kredit, penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yaitu 33,05%, menjadi Rp24,1 triliun. “Sektor ekonomi pertambangan dan penggalian mendominasi penyaluran pembiayaan dengan porsi 39,76%, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan 18,97%,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/11/2023).

Sektor-sektor usaha yang mengalami pertumbuhan kredit dan pembiayaan antara lain adalah pemilikan peralatan rumah tangga (pinjaman multiguna), pertanian, perburuan, dan kehutanan.

Sektor pemilikan peralatan rumah tangga tumbuh 4,18%, dengan kontribusi 20,30% terhadap total kredit lokasi bank. Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan memiliki kontribusi terbesar terhadap total kredit lokasi proyek, yaitu 20,61%, meskipun mengalami penurunan sebesar 1,44%.