Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Kota Balikpapan telah meresmikan fasilitas cold storage di Sentra Industri Kecil Teritip (SIKT), Balikpapan Timur.
Fasilitas ini dirancang untuk memberikan dukungan vital kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kota yang strategis ini.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyatakan keberadaan cold storage ini akan memungkinkan pelaku UMKM untuk menyimpan dan mendistribusikan produk mereka dengan lebih efisien dan mengurangi biaya operasional secara signifikan, mengingat hampir 90% komoditas di Balikpapan diimpor.
“Balikpapan memiliki posisi strategis dan potensi yang sangat besar. Kami ingin mempermudah pelaku UMKM di Balikpapan agar biaya operasional mereka lebih murah,” ujarnya yang dikutip, Rabu (15/5/2024).
Fasilitas ini, yang mendapat dukungan penuh dari Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok dan memperkuat ekonomi lokal.
“Pemerintah hadir di sini bukan untuk mencari keuntungan, tetapi untuk memfasilitasi pelaku usaha. Kami berharap usaha mereka bisa tumbuh bersama fasilitas yang kami sediakan, sehingga bisa meringankan beban operasional mereka,” lanjutnya.
Baca Juga
Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan Heru Ressandy mengungkapkan bahwa cold storage, yang telah dibangun sejak tahun 2022 dan baru dioperasionalkan pada tahun 2024, memiliki kapasitas 80 ton, dengan 60 ton untuk penyimpanan pendingin dan 20 ton untuk pembekuan.
“Suhu untuk pembekuan dapat mencapai 40 derajat Celsius, sementara penyimpanan dapat sampai minus 17 derajat Celsius,” ungkapnya.
Dengan tarif retribusi yang terjangkau, fasilitas ini diharapkan dapat melayani kebutuhan penyimpanan UMKM setempat, termasuk 250 kg ikan untuk produksi amplang, dan akan beroperasi 24 jam.
“Kami belum menghitung target Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara spesifik, tetapi kami mengambil rata-rata 25% dari total kapasitas untuk dua bulan ke depan,” pungkasnya.