Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Sektor konstruksi di Kalimantan Timur dinilai telah menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2022 akibat dorongan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman, Hairul menyatakan IKN akan berkembang selama 15 hingga 25 tahun, sehingga menciptakan gelombang pembangunan yang tidak hanya meningkatkan sektor konstruksi tetapi juga pendapatan masyarakat.
“Sektor konstruksi akan sangat berkembang karena permintaan yang tinggi,” ujarnya, Selasa (25/6/2024).
Hairul menyatakan lonjakan harga hotel bintang 3 hingga 5 di Balikpapan, menjadi indikasi awal dampak pembangunan IKN.
Dia mengungkapkan bahwa hotel di bawah bintang 3 turut mengalami peningkatan tarif signifikan dibandingkan beberapa tahun terakhir.
Permintaan tinggi pada sektor konstruksi di kawasan ini menunjukkan bahwa pembangunan hotel dan perumahan akan terus meningkat yang mengarah pada terciptanya pusat perekonomian baru di sekitar IKN.
Baca Juga
"Harga kamar hotel bintang 1 mulai bersaing, ini menunjukkan potensi ekonomi kawasan sekitar IKN yang banyak dibangun oleh swasta," terang Hairul.
Kendati demikian, dia mengingatkan adanya risiko bubble besar dalam jangka panjang jika tidak dikelola dengan baik, mengingat pengalaman boom industri real estate di Tiongkok.
"Pemerintah harus jelas dalam membuat zonasi untuk pemukiman, bisnis, dan jasa untuk menghindari overdevelopment," tegasnya.
Sementara itu, beban pemerintah dalam menyediakan air bersih dan infrastruktur juga akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ini.
Kota Balikpapan yang mengandalkan sumber air tanah dalam, kata Hairul, harus menghindari penurunan muka air tanah seperti yang terjadi di Jakarta.
"Perencanaan harus dilakukan sejak awal untuk mengantisipasi pertumbuhan kota satelit dan memastikan integrasi zonasi. Penting perencanaan yang matang untuk menghindari kerumitan seperti diJakarta," terang Hairul.
Adapun, dia menuturkan integrasi wilayah seperti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Kota Balikpapan dan Samarinda, juga harus diperhatikan untuk mengantisipasi migrasi sosial.
"Migrasi sosial juga perlu diantisipasi untuk integrasi wilayah yang efektif," pungkasnya.