Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketersediaan Bahan Baku Jadi Tantangan Utama UMKM di Kaltim

Ketersediaan bahan baku menjadi tantangan utama bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim Akmal Malik./Ist-Pemprov Kaltim
Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim Akmal Malik./Ist-Pemprov Kaltim

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Ketersediaan bahan baku menjadi tantangan utama bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim). 

Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim Akmal Malik menyatakan tanah di Kaltim kurang cocok untuk pertanian karena mengandung banyak batu bara dan silika. 

“Pentingnya kemandirian pangan di Kaltim tak bisa diabaikan,” ujarnya usai membuka Pasar Digital (PaDi) UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 di E-walk Balikpapan Super Block, Kamis (18/7/2024). 

Dengan kondisi fiskal yang baik, Akmal menyebutkan 841 desa di Kaltim berpotensi membangun greenhouses untuk meningkatkan ketersediaan pangan.

Dia menambahkan, Indeks Ketahanan Pangan (IKP) di Kaltim yang mencapai angka 79,23 dan menjadi bukti pentingnya ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan yang dimiliki. 

Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa permintaan tinggi terhadap komoditas seperti kangkung menjadi salah satu faktor pemicu kenaikan inflasi dalam tiga minggu terakhir ini. 

"Jumlah penduduk yang meningkat dan berkurangnya lahan padi karena alih fungsi lahan menambah tantangan," lanjut Akmal.

Menurutnya, acara PaDi UMKM yang diadakan secara hybrid ini melibatkan BUMN dalam mendukung produksi dan distribusi pasar UMKM. 

"Intervensi-intervensi seperti ini sangat penting untuk mentrigger pasar UMKM lebih jauh berkembang," jelasnya. 

Kendati demikian, Akmal mengakui bahwa kelemahan pelaku UMKM di Kaltim adalah ketersediaan bahan baku yang harus didatangkan dari daerah lain seperti Pulau Jawa dan Sulawesi. 

"Kaltim memiliki banyak keunggulan, namun setiap daerah pasti juga memiliki masalah," katanya.

Dengan demikian, Akmal menyebutkan Pemprov Kaltim berupaya menggandeng perguruan tinggi sebagai langkah maju sekaligus solusi untuk menjawab permasalahan di daerah. 

"Ini langkah yang sangat maju dan bisa mendorong tripartit kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan BUMN," tambah Akmal.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Sunaita Ginting menjelaskan PaDi UMKM Indonesia kali ini merupakan perhelatan kelima sejak tahun 2021. 

"Pekan lalu di Jakarta dan lanjut di Kaltim sebagai terasnya Ibu Kota Nusantara. Event kali ini kita gelar hingga Agustus atau selama 31 hari," jelasnya.

Dia menuturkan PaDi UMKM bertujuan memperluas pasar UMKM dan membuka peluang dilirik 94 BUMN dalam waktu cepat yang memiliki puluhan ribu buyer group. 

"Kalau dulu menjadi vendor BUMN sangat sulit, tapi setelah masuk di PaDi memberi peluang luas bagi UMKM, selain ada business matching dan pasar luring," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper