Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Pembangunan IKN, Permintaan Pergudangan di Banjarmasin Diminati

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur berdampak pada permintaan pergudangan di Banjarmasin.
Ilustrasi kawasan industri. /istimewa
Ilustrasi kawasan industri. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar pergudangan di Banjarmasin mengalami lonjakan permintaan signifikan sepanjang 2025, seiring dengan perubahan wajah kawasan industri di Kalimantan Selatan yang semakin terencana. 

Project Manager BizPark ommercial Estate Banjarmasin Sigit Amin Andryan menhatakan permintaan gudang dari sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG), e-commerce, dan konstruksi dan pertambangan mengalami peningkatan stabil dalam 3 tahun terakhir.

“Pasar pergudangan Banjarmasin sudah tidak seperti dulu. Sekarang ini pelaku bisnis butuh kawasan yang terjamin legalitasnya, profesional, terakses baik, dan bisa menunjang ekspansi,” ujarnya dilansir Antara, Senin (7/7/2025). 

Menurutnya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur berdampak pada permintaan pergudangan di Banjarmasin. Hal ini karena banyak suplai bahan bangunan dan logistik dikirim dari Banjarmasin ke IKN sehingga BizPark menjadi titik transit penting dalam alur distribusi tersebut. 

Perusahaan seperti JNE, Aerostreet, hingga Wardah Group telah melirik Banjarmasin sebagai titik penting logistik Kalimantan. Bisnis e-commerce butuh fasilitas atau gudang yang digunakan untuk menyimpan barang atau produk, mengelola inventaris, dan memproses serta mengirimkan pesanan pelanggan (fulfillment center) yang lokasinya dekat dengan pelabuhan dan bandara. 

Adapun BizPark Banjarmasin berada lokasi di Jalan Gubernur Subarjo, Banjarmasin Selatan yang dekat dengan Pelabuhan Trisakti dan Bandara Syamsudin Noor. Hal ini menjadikan kawasan tersebut sebagai gerbang distribusi utama Kalimantan Selatan. Gudang di kawasan ini dijual Rp990 juta per unit dan disewa Rp140 juta hingga Rp190 juta untuk luas 400 meter persegi hingga 500 meter persegi. 

“Kawasan ini menjadi magnet ekspansi tidak hanya bagi pemain lokal, tapi juga nasional. Di antara tenant yang telah bergabung adalah perusahaan dari industri roti kemasan, logistik e-commerce, dan distribusi FMCG. Banyak tenant memanfaatkannya untuk kantor cabang, showroom industri, bahkan workshop karena kawasan industri ini sudah lengkap perizinannya,” katanya. 

Pihaknya terus mengembangan area pergudangandengan tipe terbaru Golden Wave sebanyak 10 unit. Kawasan ini disiapkan untuk ekspansi modular, memungkinkan tenant menyewa lebih dari satu unit berdampingan sesuai pertumbuhan bisnis. Selain itu, juga sebagai penggerak ekonomi lokal karena 10 unit aktif dapat menciptakan hingga 150 lapangan kerja langsung dan tidak langsung.

“Kami melihat tumbuhnya UMKM yang naik kelas, logistik lokal berkembang, hingga sektor kuliner dan jasa penunjang ikut terdampak positif. nilai properti sekitar naik karena menjadi contoh pengembangan kawasan industri legal dan tertata,” ucapnya. 

Kawasan yang dikembangkan Ciputra Group mencerminkan standar nasional dengan tata ruang modern dan integrasi hijau sehingga membentuk ekosistem logistik yang berdaya saing. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper