Bisnis.com, BALIKPAPAN - Perhimpunan Pengelola Laboratorium Pendidikan Indonesia (PPLPI) menggandeng Politeknik Negeri Balikpapan sebagai tuan rumah utama menggelar workshop, seminar nasional, pelatihan, sertifikasi kompetensi dan rakernas bertajuk 'Optimalisasi Transformasi Digital Laboratorium Untuk Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalitas PLP Menuju Indonesia Emas 2045' di Hotel Swissbell Balikpapan, pada 21-23 Agustus 2025.
Acara yang berlangsung tiga hari ini mencatat sejarah sebagai perhelatan perdana di Kalimantan dengan 106 peserta workshop dan seminar nasional serta 104 peserta pelatihan dan sertifikasi dalam sepuluh skema kompetensi berbeda.
Momentum strategis ini menandai babak baru transformasi digital laboratorium pendidikan Indonesia.
Ketua Umum PPLPI Sofyan menyatakan acara ini memiliki keistimewaan tersendiri.
"Pertama kali diselenggarakan di Kalimantan dan dihadiri langsung oleh Nafiron Musfiqin Udin selaku Koordinator Kompetensi Direktorat Sumber Daya Kemendiktisaintek selaku pembina Pranata Laboratorium Pendidikan," ujarnya di Balikpapan, Kamis (21/8/2025).
Sofyan memaparkan dukungan dana Swakelola Tipe Tiga dari Kemendiktisaintek memungkinkan realisasi program unggulan.
"Dari lebih dari 100 makalah yang diajukan, 46 berhasil disubmit, dan 35 diantaranya terseleksi untuk mendapatkan pembiayaan," paparnya.
Yang tak kalah mencuri perhatian adalah pencapaian finansial laboratorium merger IPB yang dipimpin PPLPI.
"Laboratorium kami menargetkan pendapatan Rp12 miliar tahun ini dari layanan pengujian dan sertifikasi. Hingga Juli 2025, kami telah mencapai Rp10 miliar," ungkap Sofyan dengan bangga.
Dalam upaya profesionalisasi yang berkelanjutan, PPLPI telah menjalin kerja sama strategis dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PPLPI Jaya.
LSP ini dirancang mencakup semua jenis laboratorium di Indonesia dan telah memulai ujian sertifikasi dengan enam skema awal.
Tak berhenti di situ, PPLPI juga menggelontorkan Program Magang Laboratorium untuk 40 peserta di empat laboratorium mitra.
Program ini menjadi jembatan emas bagi pengembangan kompetensi praktis para pengelola laboratorium.
Lebih lanjut, Sofyan menekankan pentingnya membangun ekosistem sinergis antara berbagai pihak.
"Jangkauan anggota PPLPI sangat luas dan tidak terbatas pada Kemenristekdikti saja, melainkan tersebar di 10 kementerian dan lembaga negara lainnya, seperti Kemenkes, Kemenag, PUPR, hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Misi utama PPLPI adalah menampung dan memperjuangkan aspirasi seluruh anggotanya yang tersebar dari Aceh hingga Papua," ungkapnya.
Menanggapi usulan program, PPLPI yakin dapat merealisasikan integrasi peralatan laboratorium secara nasional karena jaringannya yang kuat di setiap perguruan tinggi, dimana para PLP merupakan operator utama peralatan untuk kegiatan praktik mahasiswa
Sebagai langkah strategis, PPLPI disarankan membuat kajian komprehensif yang dapat menjadi dasar diskusi bersama, mengingat implikasinya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara itu, Koordinator Kompetensi Direktorat Sumber Daya Kemendiktisaintek, Nafiron Musfiqin Udin menekankan pentingnya transformasi digital
"Pemerintah mendorong transformasi materi dari format cetak ke modul digital melalui platform terpusat seperti MOOC untuk memperluas akses pendidikan," jelasnya.
Udin menambahkan, kontribusi laboran dan PLP sangat signifikan sebagai mitra dosen dalam mendukung pencapaian kompetensi mahasiswa.
"Jika sebelumnya masukan bersifat individual dan sulit terkonsolidasi, PPLPI dapat berfungsi sebagai mitra strategis kementerian," tegasnya.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, melalui sambungan virtual, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan karir PLP.
"Hal ini sejalan dengan hasil Rapat Dengar Pendapat DPR-RI yang telah dilaksanakan sebelumnya," katanya.
Acara ini menghadirkan deretan narasumber workshop kaliber nasional, antara lain Prof. Hamdani Guru Besar Sistem Cerdas Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, yang mengulas pengelolaan laboratorium berbasis AI.
Kemudian, Adi Riyadhi sebagai PLP Ahli Muda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas pembuatan modul/SOP praktikum digital, dan Direktur Politeknik Negeri Balikpapan Emil Azmanajaya memaparkan workshop pengelolaan laboratorium.
Sebagai informasi, penyelenggaraan Rakernas di Balikpapan ini merupakan Rakernas ke-9 sekaligus perayaan ulang tahun ke-11 PPLPI.
Rakernas dan Musyawarah Nasional berikutnya akan diselenggarakan di Lombok, yang akan menjadi arena pemilihan ketua umum baru karena ketua saat ini akan menyelesaikan periode keduanya pada 2026.
Dengan format komprehensif yang menggabungkan seminar nasional, workshop, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi, perhelatan ini menunjukkan keseriusan PPLPI dalam membenahi ekosistem laboratorium pendidikan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.