Bisnis.com, BALIKPAPAN — Salah satu orang terkaya RI, Dato' Low Tuck Kwong dijadwalkan menghadiri malam apresiasi Indeks Tempo-IDNFinancials52 di Kota Balikpapan, Jumat (26/7/2024).
Pria yang menjabat Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk ini direncanakan turut menghadiri acara bersama Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Nicholas Kanter dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra.
Selain itu, Indeks Tempo-IDNFinancials52 yang memasuki tahun kedua setelah diluncurkan pada 23 Juni 2023 ini akan turut dihadiri oleh Ketua OJK Mahendra Siregar, Ketua MPR Bambang Susatyo, Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim Akmal Malik, Deputi I Menko Perekonomian Ferry Irawan, ekonom BCA David Sumual, dan akademisi Antonius Prasetyantoko.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur IDNFinancials Anna Marwiyati menyatakan Tempo dan IDNFinancials telah menentukan perubahan pada konstituen indeks ini melalui evaluasi komprehensif terhadap 96 emiten.
Sebanyak 23 emiten keluar dari konstituen, sedangkan 11 emiten baru masuk, menghasilkan total 84 konstituen tahun ini.
“Tempo dan IDNFinancials telah melakukan evaluasi secara menyeluruh pada kriteria utama yakni, kapitalisasi pasar (market capitalization/marketcap), pertumbuhan laba bersih, dan rerata imbal hasil dividen,” ujarnya kepada media, Kamis (25/7/2024).
Baca Juga
Selain itu, kriteria penunjang lainnya seperti frekuensi transaksi saham, volume transaksi saham, jumlah pemegang saham minimal 3.000, dan free float minimal 7,5% juga turut diperhitungkan.
Anna menjelaskan, Indeks52 terdiri dari empat kategori, yaitu Main Index, High Growth, High Dividend, dan Big Market Capitalization (Big Marketcap).
Jika dirinci, masing-masing kategori memiliki 52 konstituen. Dari total 84 konstituen, 18 emiten terdaftar di empat kategori, 25 emiten di tiga kategori, 19 emiten di dua kategori, dan 22 emiten di satu kategori.
Dia mengungkapkan bahwa market capitalization gabungan dari 84 konstituen mencapai Rp 8,96 kuadriliun, yang mewakili 77,61% dari total marketcap seluruh emiten di pasar modal per Maret 2024 sebesar Rp 11,55 kuadriliun.
Persentase ini dianggap mencerminkan kondisi riil pergerakan harga saham di pasar modal. Rinciannya, kategori Main Index mencatat marketcap senilai Rp 8,25 kuadriliun atau 71,46% dari total marketcap, dengan pertumbuhan profit tahun majemuk (compound annual growth rate/CAGR) tertinggi sebesar 138,43%, dan rerata imbal hasil dividen tertinggi 20,79%.
Kemudian, kategori High Growth memiliki total marketcap sebesar Rp 7,22 kuadriliun atau 62,48%, dengan pertumbuhan profit tahun majemuk tertinggi yang sama dengan Main Index.
Kategori High Dividend mencatat marketcap sebesar Rp 5,95 kuadriliun atau 51,51%, dengan rerata imbal hasil dividen tertinggi sama dengan Main Index.
Sementara itu, kategori Big Marketcap mencatat nilai marketcap sebesar Rp 8,49 kuadriliun atau 73,52%, dengan marketcap terendah dari konstituen sebesar Rp 32,20 triliun.
Pada tahun sebelumnya, Anna menyebutkan kategori Main Index mencatat marketcap sebesar Rp 6,62 kuadriliun atau 69,83%, kategori High Growth sebesar Rp 5,20 kuadriliun atau 54,85%, kategori High Dividend sebesar Rp 6,06 kuadriliun atau 63,92%, dan kategori Big Marketcap sebesar Rp 6,81 kuadriliun atau 71,83%.
Dia berharap Indeks Tempo-IDNFinancials52 akan menjadi tolok ukur perusahaan tercatat di bursa dengan berita-berita paling aktual dan menjadi alternatif, khususnya bagi Gen X yang memiliki karakteristik agresif dalam berinvestasi.
Sementara itu, CEO Tempo Inti Digital Media Wahyu Dhyatmika menjelaskan visi bersama antara Tempo dan IDNFinancials.
"Tempo bekerja sama dengan IDNFinancials menerbitkan Indeks52, karena kami memiliki visi yang sama untuk melayani kebutuhan publik, terutama investor ritel di pasar modal kita," ujarnya.
Tahun ini, 11 emiten baru yang masuk sebagai konstituen Indeks52 termasuk PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), menggantikan 23 emiten yang keluar di antaranya yaitu, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).