Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) meningkat tajam memasuki musim kemarau.
Sepanjang Juli 2024, tercatat 17 kali kejadian karhutla dengan total lahan terbakar mencapai 47.725 hektare. Bahkan, luas total lahan yang terbakar mencapai sekitar 48.725 hektare sejak Januari 2024.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kobar Martogi Siallagan menyatakan dalam sebulan terakhir, kejadian karhutla terjadi di tiga wilayah utama, yaitu Kecamatan Arut Selatan, Kecamatan Kumai, dan Kecamatan Pangkalan Lada.
"Berdasarkan rekapitulasi, karhutla terjadi sebanyak 12 kali di Arut Selatan, 4 kali di Kumai, dan 1 kali di Pangkalan Lada," ujarnya yang dikutip, Senin (5/8/2024)
Dia menambahkan, untuk mengurangi dampak kebakaran, personel gabungan yang terdiri dari anggota BPBD, TNI dan Polri, Tagana, Manggala Agni, Huma Singgah Itah, KPHP, PMI, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap wilayah melakukan respons cepat guna menangani pemadaman hingga pendinginan.
"Karena ada beberapa titik api di beberapa lokasi, sebelum penanganan, personel telah berkoordinasi untuk membagi regu agar dapat mencapai titik-titik yang tersebar," katanya.
Baca Juga
Martogi menyebutkan, seluruh unit tanky water supply serta unit sarpras pemadaman dikerahkan untuk mempercepat proses pemadaman.
Namun, personel mengalami kendala di lapangan karena kondisi wilayah yang berangin, sulit dijangkau sarpras, dan minimnya sumber air. Berkat upaya sistematis dari personel gabungan, kebakaran lahan berhasil dikendalikan agar tidak menjalar lebih luas.
"Dari luas lahan yang terbakar, tim berhasil memadamkan total 24.225 hektare selama Juli 2024," tegasnya.
Adapun, Martogi mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Kami terus mengimbau dan merangkul masyarakat agar tidak membakar lahan dan akan ada sanksi tegas bagi yang melanggar. Harapan kami, hal ini menjadi perhatian seluruh masyarakat Kobar," pungkasnya.