Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan terus mengintensifkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir.
Salah satu proyek strategis yang tengah digarap adalah pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) Ampal Hulu, yang telah dipersiapkan sejak tahun 2022.
Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPU Balikpapan Jen Supriyanto menyatakan bendali Ampal Hulu dinilai krusial dalam mengatasi banjir, terutama di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, yang sering menjadi titik kritis.
"Bendali ini dirancang untuk menahan aliran air sebelum masuk ke saluran primer Ampal. Dengan demikian, saat terjadi hujan deras, air dapat tertampung sementara di bendali, mengurangi potensi banjir di kawasan hilir," ujarnya baru-baru ini.
Proyek ini, kata Jen, tidak hanya berskala besar, tetapi juga melibatkan anggaran yang signifikan. Jen
Dia mengungkapkan bahwa pemerintah kota telah membebaskan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan bendali ini, yang terbagi antara Kelurahan Gunung Samarinda (3 hektare) dan Kelurahan Gunung Samarinda Baru (7 hektare).
Baca Juga
"Total anggaran untuk pembebasan lahan mencapai Rp43,5 miliar, yang dibagi dalam dua tahap, yaitu Rp22 miliar pada tahun 2023 dan Rp21,5 miliar pada tahun 2024," ungkapnya.
Ke depan, tahapan berikutnya setelah pembebasan lahan adalah penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
"Kami berharap Amdal dapat selesai akhir tahun ini, sehingga pada tahun 2025, pembangunan fisik bendali sudah bisa dimulai," terang Jen.
Menariknya, proyek fisik bendali ini akan dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, dengan harapan dana pembangunannya dapat disokong oleh anggaran pusat.
Sementara, Jen menjelaskan Pemkot Balikpapan menyelesaikan berbagai persyaratan dokumen dan administrasi, dan menyisakan Amdal sebagai satu-satunya langkah terakhir sebelum pembangunan fisik dimulai.
"Proses yang paling memakan waktu memang adalah pembebasan lahan, namun sekarang semua sudah rampung," jelasnya.
Dia menyebutkan Bendali Ampal Hulu diproyeksikan akan memiliki peran penting dalam mengendalikan debit air, khususnya di kawasan Beller dan sekitarnya.
Selain itu, bendali ini juga akan mengurangi aliran air dari beberapa drainase sekunder atau tersier, seperti dari Kampung Timur, Perumahan Depsos, Tumaritis, Grand City, hingga Sumber Rejo.
Adapun, dia berharap beban air yang mengalir ke drainase primer Ampal dapat dikurangi, serta mengurangi risiko luapan air di kawasan Beller.