Bisnis.com, BALIKPAPAN – PT Pamapersada Nusantara Jobsite INDO (PAMA INDO) memainkan peran penting dalam mewujudkan pencapaian gaya hidup berkelanjutan untuk lingkungan menuju Kalimantan Timur (Kaltim) bersih sampah pada 2030.
Perusahaan yang berlokasi di Tandung Mayang, Desa Suka Rahmat, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dan telah beroperasi sejak 1995 ini, berkomitmen menerapkan berbagai kebijakan, salah satunya adalah K3, KO, LH & Energi yang fokus pada konservasi energi, pelestarian lingkungan hidup, dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Project Manager PT Pamapersada Nusantara Distrik INDO, Dwi Setyono menyatakan pentingnya menjaga keseimbangan antara operasional bisnis dan kelestarian lingkungan.
“Oleh sebab itu, setiap tindakan kami berusaha terukur dan dapat ditelusuri asalnya, tanpa duplikasi, dan itu bisa dicek oleh siapa saja," ujarnya dalam Indonesia Climate Change Expo & Forum 2024 di Balikpapan, Sabtu (21/9/2024).
Dwi menjelaskan terdapat arahan jelas dari Presiden Direktur mengenai upaya mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan. PAMA menitikberatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) pada lima pilar utama, yaitu kesehatan, pelestarian lingkungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, tanggap darurat, dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Setiap project manager dituntut memastikan seluruh kegiatan selaras dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG),” tegasnya.
Dalam upaya mengubah paradigma pengelolaan sampah dan mendorong gaya hidup berkelanjutan, PAMA tidak berjalan sendiri.
Perusahaan menjalin kemitraan dengan Duitin, sebuah platform pengelolaan limbah yang telah berkembang di berbagai daerah seperti Jakarta dan area sekitarnya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Ciamis, Malang, Purbalingga, Sukabumi, Garut, Cimahi, Bandung Barat, Pekanbaru dan kini mulai merambah Kalimantan.
Fokus utama PAMA meliputi sepuluh aspek, mulai dari emisi gas rumah kaca, manajemen energi, manajemen air, hingga pengembangan masyarakat.
Di sisi tata kelola, perusahaan mengutamakan resiliensi model bisnis, diversitas dan inklusivitas, serta penerapan good corporate governance.
"Kami berharap inisiatif ini dapat dikembangkan lebih luas, melibatkan seluruh 18 job site kami dari Sumatera hingga Kalimantan," ungkap Dwi.
Melalui kolaborasi dengan platform pengelolaan limbah Duitin, PAMA juga berupaya meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di seluruh job site, khususnya di Kaltim.
Senada, Chief Executive Officer (CEO) Duitin (Daur Ulang Itu Ini) Agy menyatakan langkah ini sejalan dengan target Kaltim untuk bebas sampah pada tahun 2030 dan visi keberlanjutan perusahaan.
"Perkembangan teknologi telah mengubah gaya hidup kita, terutama dalam kebiasaan sehari-hari. Untuk mendapatkan data yang benar-benar valid dan memberikan dampak nyata, kami menciptakan dua aplikasi yaitu Duitin dan Tradisi," ujarnya.
Dia memaparkan, Duitin adalah aplikasi daur ulang yang memudahkan pengelolaan sampah dari sumbernya. Pengguna cukup memilah sampah seberat 3 kilogram, kemudian melalui aplikasi, Picker atau pemulung online akan datang ke rumah tanpa biaya dan langsung membeli sampah tersebut.
“Yuk, kita ubah habit dalam mengelola sampah dan order di aplikasi atau melalui WA Support tiap area dan akan dijemput oleh Picker (Pemulung Online) yang nanti sampah hasil pengumpulan akan dipilah yang kemudian akan dijual dan akhirnya menghasilkan pendapatan,” paparnya.
Sedangkan, Tradisi (Transaksi Digital Sampah Indonesia) ditujukan bagi Pengurus Bank Sampah dan Nasabah Bank Sampah yang mau beralih dari sistem manual ke digital, menggantikan buku laporan dan buku tabungan fisik dengan Aplikasi Buku Tabungan (ABT).
"Semua transaksi tercatat secara digital, memudahkan siapa saja yang ingin membawa sampahnya ke bank sampah," terangnya.
PAMA INDO sendiri telah mendirikan dua bank sampah di Kota Bontang, yaitu Bank Sampah Rois Lestari dan Bank Sampah Persada Berinta. Kedua bank sampah ini melibatkan masyarakat lokal dan UMKM dalam pengelolaan sampah daur ulang, serta menyediakan alat seperti timbangan digital dan aplikasi buku tabungan bagi nasabah.
Seiring kolaborasi dengan PAMA INDO, Duitin berperan penting dalam menginisiasi program Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan memanfaatkan kedua aplikasi tersebut.
Lebih lanjut, dampak lingkungan dari inisiatif ini sangat signifikan, diantaranya yaitu program ini berhasil mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 6,9 ton CO2-e atau setara dengan 479 kali perjalanan mobil berpenumpang empat orang dari Bontang ke Samarinda sekaligus menyelamatkan 39 pohon dari penebangan.
Kemudian, kegiatan ini berhasil menghemat 158.500 liter air karena daur ulang material bekas memerlukan lebih sedikit air dibandingkan proses ekstraksi bahan baku baru hingga konsumsi energi berkurang sebanyak 11.10 kilowatt.
Adapun, Dwi berharap langkah ini dapat menjadi batu loncatan untuk mencapai Kalimantan Timur Bersih Sampah pada tahun 2030.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3E Kalimantan), Ishak Yassir yang hadir pada acara talkshow bertema Gaya Hidup Berkelanjutan: “Menuju Kaltim Bersih Sampah 2030” dalam acara ICCEF memberikan apresiasi kepada seluruh narasumber. Banyak sekali pengalaman dan pengetahuan serta inovasi yang diberikan oleh para narasumber baik dari pihak Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Praktisi Lingkungan dalam upaya mewujudkan Kaltim Bersih Sampah 2030.
Ishak Yassir menambahkan bahwa upaya aksi lingkungan membutuhkan kolaborasi dan solidaritas, serta tindakan nyata.
“Apa yang telah dirintis PT Pamapersada Nusantara Jobsite INDO (PAMA INDO) dengan berkolaborasi dengan platform pengelolaan awal sampah daur ulang, Duitin (Daur Ulang Itu Ini) diharapkan tidak hanya dapat menjadi salah satu solusi dan terobosan dalam mendukung Kaltim Bersih Sampah 2030, namun juga dapat menjadi terobosan untuk mengembangkan potensi ekonomi sirkular baik di sekitar wilayah kerjanya maupun di Provinsi Kalimantan Timur yang mampu memberikan inspirasi dan manfaat positif tidak hanya terhadap gaya hidup berkelanjutan namun juga kesejahteraan Masyarakat,” pungkasnya.