Bisnis.com, BALIKPAPAN – Sektor pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim) diproyeksikan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya pascapandemi Covid-19.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Timur Budi Widihartanto menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata di Kaltim diharapkan mampu menjadi pilar ekonomi yang lebih kokoh dibandingkan sektor-sektor yang bergantung pada sumber daya alam.
Menurut Budi, potensi pariwisata di Benua Etam masih sangat luas dan dapat mengimbangi perkembangan pariwisata di wilayah lain seperti Provinsi Bali.
“Jika dibandingkan dengan pengembangan pariwisata di wilayah lain yang sudah lebih mature, seperti Bali, masih terdapat ruang yang cukup besar dalam pengembangan pariwisata Kaltim untuk memperkuat bidang ini menjadi penopang ekonomi Kaltim yang lebih kuat dibandingkan sektor-sektor lain yang bergantung pada SDA,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/9/2024).
Pariwisata dengan kekayaan alam yang melimpah dinilai mampu menciptakan berbagai lapangan kerja, mulai dari pemandu wisata hingga sektor perhotelan, transportasi, kuliner, dan pengrajin lokal.
Kondisi ini diharapkan akan membawa efek domino bagi perekonomian daerah.
Baca Juga
Meski kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim masih di bawah 10%, sektor-sektor seperti perdagangan, akomodasi, makan minum (Akmamin), serta transportasi dan pergudangan (Transgud) telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pasca pandemi.
"Pertumbuhan sektor perdagangan rata-rata mencapai 6,82%, transportasi 10,67%, dan Akmamin 8,36% pada periode 2022-2023. Ini menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut telah pulih dan bahkan melebihi kondisi sebelum pandemi," tambah Budi.
Budi optimistis bahwa pariwisata Kaltim memiliki peluang besar untuk berkembang lebih lanjut dengan pembangunan infrastruktur dan kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Adapun, dia menekankan pentingnya pengembangan dan promosi yang tepat agar potensi tersebut dapat dioptimalkan.