Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kalimantan Timur September 2024 Anjlok

Secara bulanan nilai ekspor Kaltim turun lebih dalam, yaitu 20,27% pada September 2024 dibandingkan dengan Agustus 2024.
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/10/2023). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Foto udara bongkar muat peti kemas di Terminal Petikemas New Makassar di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/10/2023). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan penurunan nilai ekspor hingga 14,55% dari US$1.910,92 juta pada September 2023. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan secara bulanan nilai ekspor Kaltim turun lebih dalam, yaitu 20,27% pada September 2024 dibandingkan dengan Agustus 2024. 

“Nilai ekspor turun dari US$2,04 miliar menjadi US$1,63 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/11/2024).

Dia menambahkan, penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya ekspor migas dan nonmigas. 

Secara bulanan, ekspor migas turun sebesar 4,49%, sedangkan ekspor nonmigas mengalami penurunan yang lebih tajam sebesar 21,25%. 

Dia menyebutkan, nilai ekspor migas pada September 2024 tercatat sebesar US$114,42 juta, turun dari US$119,80 juta di bulan sebelumnya. 

Sementara itu, ekspor nonmigas cukup terhentak dari US$1,92 miliar pada Agustus 2024 menjadi US$1,51 miliar pada September 2024.

Secara kumulatif, Yusniar mengungkapkan bahwa dalam kurun periode Januari hingga September 2024, ekspor Kalimantan Timur mencapai US$17,86 miliar yang juga mencatatkan penurunan sebesar 13,30% dari tahun sebelumnya.

Dalam sektor migas, penurunan terutama disebabkan oleh penurunan ekspor hasil minyak sebesar 15,10%, meskipun ekspor gas naik sebesar 12,68%. 

Sementara itu, beberapa komoditas nonmigas menunjukkan performa yang berbeda. Ekspor besi dan baja meningkat sebesar US$11,56 juta, atau 77,74%.

“Sebaliknya, komoditas lain dengan penurunan nilai ekspor cukup dalam adalah golongan barang pupuk yang turun sebesar US$53,53 juta (91,93%) dan golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati yang turun US$25,97 juta (14,33%),” terang Yusniar. 

Adapun, dia menuturkan penurunan ekspor ke beberapa negara tujuan utama juga tercatat merosot signifikan. 

Tercatat, nilai ekspor Tiongkok turun sebesar US$173,34 juta atau 22,21%, diikuti Taiwan dan India masing-masing sebesar 56,70% dan 26,68%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper