Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan penurunan nilai ekspor hingga 14,55% dari US$1.910,92 juta pada September 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan secara bulanan nilai ekspor Kaltim turun lebih dalam, yaitu 20,27% pada September 2024 dibandingkan dengan Agustus 2024.
“Nilai ekspor turun dari US$2,04 miliar menjadi US$1,63 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/11/2024).
Dia menambahkan, penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya ekspor migas dan nonmigas.
Secara bulanan, ekspor migas turun sebesar 4,49%, sedangkan ekspor nonmigas mengalami penurunan yang lebih tajam sebesar 21,25%.
Dia menyebutkan, nilai ekspor migas pada September 2024 tercatat sebesar US$114,42 juta, turun dari US$119,80 juta di bulan sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, ekspor nonmigas cukup terhentak dari US$1,92 miliar pada Agustus 2024 menjadi US$1,51 miliar pada September 2024.
Secara kumulatif, Yusniar mengungkapkan bahwa dalam kurun periode Januari hingga September 2024, ekspor Kalimantan Timur mencapai US$17,86 miliar yang juga mencatatkan penurunan sebesar 13,30% dari tahun sebelumnya.
Dalam sektor migas, penurunan terutama disebabkan oleh penurunan ekspor hasil minyak sebesar 15,10%, meskipun ekspor gas naik sebesar 12,68%.
Sementara itu, beberapa komoditas nonmigas menunjukkan performa yang berbeda. Ekspor besi dan baja meningkat sebesar US$11,56 juta, atau 77,74%.
“Sebaliknya, komoditas lain dengan penurunan nilai ekspor cukup dalam adalah golongan barang pupuk yang turun sebesar US$53,53 juta (91,93%) dan golongan barang lemak dan minyak hewani/nabati yang turun US$25,97 juta (14,33%),” terang Yusniar.
Adapun, dia menuturkan penurunan ekspor ke beberapa negara tujuan utama juga tercatat merosot signifikan.
Tercatat, nilai ekspor Tiongkok turun sebesar US$173,34 juta atau 22,21%, diikuti Taiwan dan India masing-masing sebesar 56,70% dan 26,68%.