Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Beras di Kalimantan Timur Diklaim Aman hingga Empat Bulan ke Depan

Kalimantan Timur (Kaltim) dipastikan memiliki stok beras yang mencukupi hingga empat bulan ke depan.
Buruh mengangkut karung beras./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.
Buruh mengangkut karung beras./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur (Kaltim) dipastikan memiliki stok beras yang mencukupi hingga empat bulan ke depan, termasuk selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni menyatakan stok beras yang tercatat di Bulog Kaltim tersebar di beberapa wilayah, yaitu sebanyak 3.900 ton di Kota Samarinda, 2.480 ton di Balikpapan, 1.200 ton di Kabupaten Paser, dan sebanyak 1.300 ton di Berau.

"Jadi, sesuai informasi Bulog, ketersediaan beras kita aman tiga hingga empat bulan ke depan di Kaltim," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/12/2024).

Dia mengimbau agar setiap kabupaten dan kota di Kaltim yang memiliki wilayah dengan panen beras segera melaporkannya kepada Bulog. 

Langkah ini bertujuan untuk memastikan data ketersediaan beras yang akurat dan komunikasi yang efektif, sehingga pasokan beras di Kaltim tetap terjaga. 

Terkait pengendalian inflasi, Pemerintah Provinsi Kaltim telah melakukan berbagai langkah antisipatif. 

Sri menyebutkan sinergi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Kaltim telah terjalin untuk mengatasi potensi kenaikan harga. 

Dia menambahkan, salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pembukaan kios penyeimbang yang disebut Sigap. "Kita sudah mengantisipasi toko penyeimbang. Ada dua kios Sigap di Samarinda, di PPU satu kios, Berau satu kios, dan Balikpapan dua kios," jelasnya.

Dia berharap menjelang Natal 2024, Tahun Baru 2025, hingga Ramadan dan Idulfitri, harga dan pasokan komoditas dapat terkendali. Pemerintah juga telah menerapkan subsidi ongkos angkut dan melakukan pemantauan serta komunikasi intensif untuk memastikan ketersediaan pasokan. 

"Beberapa regulasi juga telah diterbitkan untuk mendukung pengendalian inflasi," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper