Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Bontang Genjot Serapan Tenaga Kerja Lokal, Imbangi Kenaikan Realisasi Investasi

Sumber Daya Manusia (SDM) lokal belum berbanding lurus dengan geliat investasi yang terus menanjak di Kota Bontang.
Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang./Pemkot Bontang
Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang./Pemkot Bontang

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Sumber Daya Manusia (SDM) lokal belum berbanding lurus dengan geliat investasi yang terus menanjak di Kota Bontang

Sebagaimana diketahui, realisasi investasi sepanjang tahun 2024 mencapai Rp2,7 triliun atau naik 12,97% dibandingkan tahun sebelumnya.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menyatakan tingkat penyerapan tenaga kerja lokal belum sepadan dengan pertumbuhan investasi tersebut. 

“Investasinya besar, tapi tenaga kerja yang terserap tidak signifikan. Ini jadi tantangan yang harus kita pecahkan bersama,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/3/2025).

Lebih lanjut, Neni menjelaskan bahwa regulasi terkait telah tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2018 yang mengamanatkan perusahaan di Bontang untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal hingga 75%.

Kendati demikian, implementasi peraturan tersebut di lapangan bak menemui jalan terjal. Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang menunjukkan bahwa investasi senilai Rp2,7 triliun tersebut hanya mampu menyerap 512 tenaga kerja lokal. 

Dominasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,5 triliun yang disusul Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp200 miliar, dinilai belum berbanding lurus dengan peningkatan lapangan kerja bagi warga Bontang. 

Sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi, yang menjadi investasi andalan dengan nilai Rp2,1 triliun, justru membutuhkan keahlian khusus yang tampaknya belum sepenuhnya dimiliki oleh tenaga kerja lokal.

"Kita punya aturan yang jelas, tetapi ada pada kesiapan tenaga kerja kita sendiri, posisi yang memang membutuhkan keahlian khusus belum banyak dimiliki tenaga kerja lokal, sehingga perusahaan tetap merekrut tenaga dari luar," jelasnya.

Lebih jauh, Bontang saat ini menyandang predikat sebagai kota dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di Kalimantan Timur, mencapai 7,41%. 

Angka ini menjadi tamparan keras di tengah riuh investasi yang seharusnya menjadi mesin penggerak ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. 

Tidak berhenti di situ, Neni juga menyoroti perubahan lanskap industri yang semakin mengarah pada otomatisasi dan penggunaan teknologi canggih, termasuk Artificial Intelligence (AI). 

Fenomena ini berpotensi semakin mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia di masa depan. "Saya pernah ke pabrik bahan peledak di Norwegia, saya bingung mencari pegawai, ternyata yang bekerja adalah robot. Ini tantangan yang akan kita hadapi," katanya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bontang mengambil langkah antisipatif dengan menggalakkan program pendidikan berbasis teknologi, termasuk pelatihan coding dan AI di sekolah-sekolah. 

Konsep paperless school juga diimplementasikan untuk membiasakan generasi muda dengan sistem digital. 

"Ke depan, anak-anak Bontang harus siap menghadapi era digital. Kita ingin mereka punya keterampilan yang bisa bersaing di dunia kerja, bukan hanya di Bontang, tapi juga secara nasional dan internasional," terang Neni.

Senada, Kepala DPMPTSP Kota Bontang Muhammad Aspiannur menyatakan komitmen penuh untuk mendukung upaya peningkatan investasi yang berorientasi pada pemberdayaan SDM lokal. 

“Kami terus berupaya untuk memfasilitasi dan mempercepat proses perizinan bagi investor yang masuk ke Bontang. Oleh karena itu, kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas SDM lokal melalui pelatihan-pelatihan teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di Bontang,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper