Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Kalbar Dorong Perusahaan Sawit Manfaatkan Ampas Untuk Ekspor

Pemprov Kalimantan Barat mendorong perusahaan sawit yang ada di daerah itu untuk memanfaatkan ampas komoditas itu sebagai komoditas ekspor ke Selandia Baru.
Seorang pekerja memuat bongkahan kelapa sawit ke atas mobil truk di pinggir jalan raya Palembang-Prabumulih, Sumsel/Antara
Seorang pekerja memuat bongkahan kelapa sawit ke atas mobil truk di pinggir jalan raya Palembang-Prabumulih, Sumsel/Antara

Bisnis.com, PONTIANAK—Pemprov Kalimantan Barat mendorong perusahaan sawit yang ada di daerah itu untuk memanfaatkan ampas komoditas itu sebagai komoditas ekspor ke Selandia Baru.

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengatakan selama ini perusahaan pengolahan sawit hanya membuang ampas dari kelapa sawit itu atau hanya diolah menjadi pupuk. “ Ke depan, saya akan mencoba untuk mengakomodir seluruh perusahaan sawit yang ada di Kalbar untuk menjual ampas kelapa sawit mereka ke Selandia Baru sebagai komoditas ekspor dari Kalbar,” katanya, Selasa (22/12/2015).

Dia menjelaskan ampas kelapa sawit dapat menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor Kalbar ke depan mengingat potensinya cukup melimpah di provinsi ini. “Di Selandia Baru, ampas itu bisa dijadikan sebagai campuran pakan ternak, susu dan lain sebagainya. Sudah ada pengusaha di sana yang siap menampungnya, kita tinggal menyediakannya saja,” tuturnya.

Menurutnya, ampas sawit yang selama ini dibuang- oleh perusahaan pengelola hasil sawit, ternyata bisa dimaksimalkan dan dijadikan uang yang tentu bisa menjadi pendapatan lebih bagi perusahaan. Dia juga mengatakan tandan sawit juga bisa dikelola dengan menggunakan teknologi Jerman dan dapat dijadikan sebagai bahan bakar.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, perkembangan perizinan perusahaan perkebunan besar di Kalimantan Barat hingga 2014 mencapai luas 4.513.700,60 hektare. Bahkan, perkembangan perizinan perkebunan kelapa sawit mencapai 30,75 persen dari total luas wilayah Kalimantan Barat 146.087 km2.

“Meningkatnya intensitas konversi hutan dan lahan akibat meningkatnya jumlah permintaan minyak sawit di dunia. Mendorong masifnya investasi perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat dan ini diharapkan dapat mempercepat program pembangunan di Kalbar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper