Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) berhasil mengisi pundi-pundi negara melalui gelaran Lelang Serentak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Kalimantan Barat.
Melalui platform e-Auction, Kanwil Bea Cukai Kalbagbar menghasilkan nilai pokok lelang senilai lebih dari Rp5 miliar dan bea lelang lebih dari Rp106 juta yang langsung disetorkan ke kas negara.
Kepala Kanwil Bea Cukai Kalbagbar Imik Eko Putro, menyatakan lelang ini merupakan implementasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 178/2019 yang memberikan landasan hukum untuk penjualan Barang Milik Negara (BMN) melalui mekanisme lelang.
"Sesuai regulasi, pelelangan BMN menjadi opsi yang lebih menguntungkan secara ekonomis bagi negara, tentu saja dengan memastikan tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).
Barang-barang yang dilepas dalam lelang kali ini berasal dari aset BMN Kemenkeu Satu Kalimantan Barat yang terdiri dari 30 lot beragam.
Menariknya, 14 lot di antaranya merupakan Barang Menjadi Milik Negara (BMMN) hasil penindakan Bea Cukai yang menunjukkan peran aktif dalam penegakan hukum.
Baca Juga
Selain itu terdapat pula 6 lot benda sitaan kantor pajak, 9 lot BMN reguler, serta 1 lot barang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Jenis barang yang dilelang pun cukup variatif, mulai dari kendaraan roda empat dan roda dua, kapal, rotan, hingga barang sitaan lainnya.
Lebih lanjut, Imik menjelaskan bahwa keberhasilan lelang ini tidak lepas dari mekanisme lelang daring melalui Aplikasi Lelang Internet (ALI) di situs resmi http://www.lelang.go.id/.
"Peserta lelang diberikan kesempatan untuk melakukan pengecekan fisik dan dokumen unit barang secara detail melalui pelaksanaan open house lelang," ujarnya.
Khusus untuk BMMN dari Bea Cukai Nanga Badau, terdapat 3.770 kilogram rotan asalan yang dilelang dengan harga limit Rp13,96 juta dan uang jaminan Rp2,79 juta.
Calon pelelang dapat melakukan pengecekan langsung barang rotan ini di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Bea Cukai Nanga Badau di Pos Lintas Batas Negara Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sebelum pelaksanaan lelang.
Patut dicatat, Lelang Serentak Kemenkeu Satu Kalimantan Barat ini bukan hanya melibatkan Bea Cukai, melainkan juga unit Eselon I Kemenkeu lainnya di Kalimantan Barat, seperti Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kalimantan Bagian Barat, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Pontianak, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Barat.
Imik menegaskan bahwa lelang ini merupakan wujud nyata komitmen Kemenkeu dalam transparansi pengelolaan BMN dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam di Kalimantan Barat.
"Pelaksanaan lelang ini menjadi langkah strategis Kemenkeu dalam meningkatkan penerimaan negara dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Dengan adanya lelang ini diharapkan proses pengelolaan barang milik negara dapat berjalan lebih efisien dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah," pungkasnya.
