Bisnis.com, PONTIANAK – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika minta petani tembakau, bawang dan petambak garam mengikuti kalender tanam yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk memastikan musim tanam pada tahun ini.
Deputi Meteorologi BMKG Yunus Subagyo Swarinoto mengatakan, pasalnya tahun ini petani dan petambak harus mewaspadai terjadinya fenomena La Nina dengan tingkat curah hujan tinggi.
Kondisi itu menyebabkan banjir sehingga komoditas-komoditas tersebut rawan gagal panen.
“Diprakirakan puncaknya pada Juli hingga September tahun ini. Kalau petani tidak ikut kalender tanam yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan atau Pertanian, panennya bisa jebol. Dampak lain, meningkatnya pertumbuhan penyakit organisme tanaman,” katanya kepada Bisnis di Pontianak, Selasa (26/1/2016).
Dia menuturkan, kalender tanam akan dikeluarkan oleh dinas-dinas tersebut setelah BMKG mengeluarkan informasi terbaru prakiraan cuaca La Nina seluruh daerah di Tanah Air pada Maret dan September tahun ini.
Menurutnya, masih terdapat petani tidak mengikuti kalender tanam yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat. Padahal, dengan mengikuti kalender tanam, petani bisa menyiapkan infrastruktur irigasi lebih dini supaya tidak merusak tanaman.
“Fenomena musim La Nina pernah terjadi pada 1997 dan 1998 yang membuat sejumlah lahan pertanian terendam banjir dalam skala besar,”
Periode itu mirip dengan yang terjadi pada 2015 lalu ketika Indonesia mengalami fenomena El Nino dengan intensitas musim kemarau dan kering yang berkepanjangan.