Bisnis.com, PONTIANAK – PT Perusahaan Listrik Negara memastikan tambahan daya listrik sebesar 50 Mega Watt dari Sesco Serawak, Malaysia sudah tersambung untuk memenuhi daya Pembangkit Listrik Khatulistiwa, Kalimantan Barat.
Manajer PT PLN Area Pengaturan, Distribusi dan Penyaluran Kalbar Ricky Cahya Andrian mengatakan, dengan mendapat dukungan suplai listrik dari Serawak, pihaknya menjamin tidak ada pemadaman lagi di area Pembangkit Listrik Khatulistiwa mulai akhir Januari 2016.
“Pembangkit Khatulistiwa ini mencakup wilayah Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, dan Bengkayang. Dari monitoring online ini, total sudah berjalan 54 MW daya yang kami ambil dari Malaysia, sejak pukul 09.00 Wib tadi,” kata Ricky kepada Bisnis, Kamis (28/1/2016).
Namun, aliran suplai listrik belum diterima secara penuh oleh PT PLN karena secara teknis pihaknya sedang mengatur penyesuaian penggabungan koneksi jaringan listrik dari Serawak dengan pembangkit listrik Khatulistiwa di Kota Pontianak.
Dia menyebutkan, dengan tambahan daya listrik yang dibeli oleh PT PLN dengan harga Rp990 per Kilowatt hour disesuaikan kurs Ringgit Malaysia itu maka beban puncak listrik di area pembangkit khatulistiwa mencapai 280 MW bisa teratasi.
Impor listrik untuk Kalbar itu setelah PT PLN dan Sesco Malaysia menandatangi perjanjian Power Exchange Agreement untuk ekspor impor tenaga listrik selama 25 tahun.
Termasuk kewajiban PLN membangun Sutet dengan tegangan 275 Kilovolt dari Kecamatan Sirikin, Kabupaten Bengkayang sepanjang 127 Kilometer.
“Setelah Sutet itu dibangun, gantian PLN yang menyuplai daya listrik ke Serawak, 5 tahun lagi. Pemerintah Serawak di Kuching memilih lebih dekat ambil listrik dari Bengkayang dari pada mengambil di Miri (Malaysia),”
Manager Niaga, Pelayanan dan Pelanggan (PLN) PT PLN Perwakilan Kalbar Iwan Pascayana mengatakan, pada 2016 ini akan ada tambahan lagi daya listrik sebanyak 180 MW di Kalbar.
Tambahan itu untuk membantu suplai daya listrik di tiga pembangkit listrik yakni Sintang, Ketapang dan Pontianak.
“Terdiri dari 100 MW pembangkit tenaga uap di Ketapang, semester II/2016 sudah beroperasi. Selanjutnya, pada November 2016, di Siantan itu tenaga gas sebesar 50 MW dan 30 MW di pembangkit listrik di Parit Baru, keduanya sedang dalam tahap pengujian,”
Penambahan kapasitas daya itu merupakan komitmen pihaknya guna mengatasi listrik di Kalbar supaya tidak 'byar pet' lagi karena telah ditunggu sebanyak 15.000 calon sambungan pelanggan baru dari total 920.000 pelanggan saat ini.
“Dengan adanya penambahan daya 180 MW tahun ini, pihak industri juga sudah bisa meningkatkan daya. Penambahan kapasitas daya listrik untuk industri di Kalbar besar juga, bisa mencapai 20% pelaku usaha tahun ini yang ingin menaikkan daya,”