Bisnis.com, PONTIANAK - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Kota Pontianak mengalami deflasi -0,51% karena adanya penurunan pada 3 kelompok pengeluaran dan kenaikan 3 kelompok pengeluaran.
Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan, kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,85%, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mencapai -0,13% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -2,10%.
"Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan yaitu, kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau sebesar 0,32%," kata Pitono, Senin (2/5/2016).
Pengeluaran lain yang mengalami kenaikan adalah kelompok sandang 0,28%, kelompok kesehatan sebesar 0,28%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi secara berurutan pada April 2016 adalah bawang merah, wortel, bawang putih, minyak goreng, mobil, pisang, kontrak rumah, apel, tomat sayur dan udang basah.
Adapun komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan adalah bensin, daging ayam ras, sawi hijau, angkutan udara, tarif listrik, cabai rawit, kacang panjang, ikan gembung, kangkung dan telur ayam ras.
"Bulan lalu, Kota Pontianak mengalami deflasi juga yang mencapai -0,08%. Sementara, tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2016 terhadap April 2015) sebesar 3,82%."