Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Bontang Dilema, Pulau Beras Basah Masuk Jalur Lalu Lintas Kapal

Lokasi Pulau Beras Basah yang masuk dalam jalur lalu lintas kapal membuat dilema Pemerintah Kota Bontang untuk mengembangkan sarana dan prasana di pulau tersebut.
Pulau Beras Basah./twisata.com
Pulau Beras Basah./twisata.com
Bisnis.com, BONTANG - Lokasi Pulau Beras Basah yang masuk dalam jalur lalu lintas kapal membuat dilema Pemerintah Kota Bontang untuk mengembangkan sarana dan prasana di pulau tersebut.
 
Pulau Beras Basah merupakan salah satu tujuan pariwisata di Kota Bontang selain Pulau Segajah. Wali Kota Bontang Neni Moerneani mengaku berniat mengembangkan pulau itu agar lebih menarik minat para pengunjung.
 
"Tapi lokasinya berada di jalur lalu lintas laut, ini menjadi perdebatan juga apakah kegiatan wisata di sana mengganggu. Kalau mengganggu ya ditutup, tapi sayang sekali karena pantainya bagus," jelas Neni, belum lama ini.
 
Pemerintah Kota Bontang sendiri telah membangun beberapa sarana dan prasana di Pulau Beras Basah. Namun, pemerintah belum mendapatkan pendapatan dari pulau itu karena tidak adanya retribusi yang ditarik.
 
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata Bontang Jayadi Pulung mengatakan, peraturan daerah yang mewajibkan retribusi di Pulau Beras Basah masih disusun. Dia belum dapat memastikan kapan perda itu ditargetkan untuk disahkan.
 
Sebab saat ini masih menyusun rencana pengembangan pariwisata maritim secara menyeluruh, selain pengembangan Pulau Beras Basah, pemerintah juga mengembangkan wisata mangrove di Bontang Kuala.
 
"Baik retribusi masuk pulau dan retribusi parkir di sana belum kami tarik. Karena perdanya belum ada. Perdanya sudah disusun 2 tahun lalu, tapi belum selesai. Ada beberapa poin yang belum sesuai dengan keinginan kami."
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper