Bisnis.com, SAMARINDA - Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Juni 2016 mengalami Inflasi sebesar 1,10%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah mengatakan, terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,27 pada Mei 2016 menjadi 127,66 pada Juni 2016.
"Inflasi di Provinsi Kalimantan Timur terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran, yang tertinggi adalah kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami Inflasi sebesar 2,70%," ujarnya, Jumat (1/6/2016).
Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,90%, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,89%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,88%, kelompok perumahan mengalami inflasi sebesar 0,14% dan kelompok sandang 0,12%. Sementara, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami deflasi -0,04%.
Pada Juni 2016 kelompok pengeluaran yang memiliki andil yang dominan terhadap inflasi di Kaltim yakni kelompok transportasi dan komunikasi yang memiliki andil sebesar 0,46%, diikuti oleh kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,38%.
Untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil 0,17%, kelompok kesehatan dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memiliki andil yang sama yaitu 0,04%, kelompok sandang memiliki andil 0,01% serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memiliki andil negatif yaitu -0,003%.
"Sampai dengan bulan Juni 2016 Inflasi tahun kalender sebesar 1,51%, sementara itu Inflasi year on year sebesar 4,37%," kata Habibullah.
Berdasarkan kota, Kota Samarinda mengalami inflasi 0,61% dengan IHK 126,99, sedangkan Kota Balikpapan mengalami inflasi 1,74% dengan IHK 128,53. Sampai dengan Juni 2016, inflasi tahun kalender Kota Samarinda sebesar 1,36%, sedangkan Kota Balikpapan sebesar 1,72%.