Bisnis.com, BALIKPAPAN - Platform Jempang Metulang pada aset South Makaham Phase Project 3 (SMK 3) yang telah diselesaikan pembangunannya pada Juli tahun lalu, kini telah berhasil memproduksi gas dan kondensat hingga 115 MMSCFD.
Lapangan gas itu merupakan proyek terakhir Total E&P Indonesia sebelum akhirnya seluruh aset dan lapangan migas pada Blok Mahakam akan dikelola oleh operator baru, yakni PT Pertamina.
Terdapat tujuh sumur gas dengan enam slot pada lapangan gas yang menelan biaya proyek sekitar US$130 juta ini.
"Capain produksi ini berkat tim kami dari produksi, maintenance, maupun geoscience yang mempelajari bagaimana karakteristik reservoir di Jempang Metulang.
Jadi kami bisa mengoptimalkan produksi gasnya," tutur Head of Mahakam South Asset Production Area Division TEPI Benny Sidik, belum lama ini.
Bila digabung dengan tiga lapangan lain yang ada di South Mahakam, yakni Main Stupa, East Stupa, dan East Mandu, maka produksi gas South Mahakam Asset mencapai 330 MMSCFD. Semua gas yang dihasilkan itu akan diolah di Terminal Processing Unit Senipah.
Benny mengatakan, pihaknya menggunakan Drag Reducing Agent (DRA), yakni bahan kimia yang berfungsi untuk mengoptimalkan kelancaran penyaluran gas di pipa-pipa. Dengan penerapan DRA ini, pihaknya dapat menyalurkan gas lebih banyak.
"Tekanan pada masing-masing sumur menjadi lebih rendah dengan DRA, friksi antara fluida dengan gas dan dengan pipa itu sendiri akhirnya berkurang. Jadi penyaluran gas bisa 10-15% lebih banyak dari biasanya."
Proyek Terakhir Total E&P, Platform Jempang Metulang Sukses Produksi Gas 115 MMSCFD
Lapangan gas itu merupakan proyek terakhir Total E&P Indonesia sebelum akhirnya seluruh aset dan lapangan migas pada Blok Mahakam akan dikelola oleh operator baru, yakni PT Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Topik
Konten Premium