Bisnis.com, SAMARINDA - Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Provinsi Kalimantan Timur pada Juli 2016 mencapai 0,56%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah mengatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juli mengalami kenaikan menjadi 128,37 dari bulan sebelumnya yang sebesar 127,66.
"Ada kenaikan inflasi pada lebaran kemarin. Namun, lebih rendah dari bulan Juli 2015 yang inflasi 1,46% dan pada Juli 2014 mengalami inflasi sebesar 0,89%," ujarnya, Senin (1/8/2016).
Sampai dengan Juli 2016, inflasi tahun kalender Kaltim yakni dari Januari hingga Juli sebesar 2,08%, sementara itu inflasi year on year sebesar 3,44%.
Habibullah menuturkan inflasi di Kaltim terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran, yang tertinggi adalah kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami Inflasi sebesar 1,85%.
"Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 1,30%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 0,25%."
Sementara itu, untuk kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,23%, kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,22%, kelompok perumahan 0,16%, dan kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,10%.
Pada Juli 2016, kelompok pengeluaran yang memiliki andil yang dominan terhadap inflasi Kaltim adalah kelompok transportasi dan komunikasi yang memiliki andil sebesar 0,32%.
Diikuti oleh kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil sebesar 0,09%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil 0,05%.
Untuk kelompok bahan makanan dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memiliki andil yang sama yaitu 0,04% dan kelompok sandang dan kelompok kesehatan memiliki andil yang sama yaitu 0,01%.
Jika dirinci menurut kota, lanjut Habibullah, pada bulan Juli Kota Samarinda mengalami inflasi 0,20% dengan IHK 127,25. Sedangkan Kota Balikpapan mengalami inflasi 1,03% dengan IHK 129,85.