Bisnis.com, BALIKPAPAN - Keberadaan website penjual tiket online dianggap menggerus pangsa penjualan tiket secara offline yang dilakoni oleh hampir semua anggota Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kaltim.
Ketua Asita Kaltim Eddy Yusuf mengatakan, permintaan pembelian atau pemesanan tiket, khususnya untuk kebutuhan pribadi, saat ini lebih banyak mengandalkan situs penjualan tiket online.
Akibatnya, penjualan tiket offline tak laku dan perlahan mengalami penurunan.
"Membuka counter baru pun sulit. Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, sebetulnya wajar saja kalau masyarakat ingin yang lebih praktis. Perkembangan travel agent online ini berpengaruh besar pada segmen konsumsi pribadi," jelas Eddy, Selasa (9/8/2016).
Namun, penjualan tiket pada segmen konsumsi korporasi juga mengalami penurunan dengan sebab yang berbeda. Yakni karena menurunnya industri unggulan Kaltim sehingga perjalanan dinas dan pariwisata pun ikut menurun.
Eddy mengaku tak bisa memastikan berapa persen penurunan yang terjadi. Namun berdasarkan laporan anggota-anggota asosiasi, penjualan dan omzet memang menurun drastis sejak industri pertambangan batubara di Kaltim menurun.
Asosiasi pun mengandalkan kebutuhan dari BUMN dan instansi pemerintah untuk tetap bertahan.
Menghadapi perubahan selera konsumen seperti sekarang, Asita berupaya ikut berkembang dengan membuat sistem penjualan tiket secara online yang dapat digunakan oleh para anggotanya.
Strategi ini diharapkan mampu mengembalikan pangsa pasar penjualan tiket baik untuk pribadi ataupun korporasi.
"Tinggal bagaimana nanti cara promosi kita dan anggota agar aplikasi tersebut bisa diterima masyarakat."