Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Balikpapan Bukukan Kredit Dua Kali Lipat dari Target

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Balikpapan berhasil membukukan penyaluran kredit komersil untuk konstruksi sebanyak Rp221 miliar, melampui target yang ditetapkan sebesar Rp110 miliar selama semester I/2016.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, BALIKPAPAN - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Balikpapan berhasil membukukan penyaluran kredit komersil untuk konstruksi sebanyak Rp221 miliar, melampui target yang ditetapkan sebesar Rp110 miliar selama semester I/2016.
 
Kepala Cabang BTN Cabang Balikpapan Dwihatmo Arisumasto mengatakan, meskipun pihaknya berhasil melampui target, penyaluran kredit itu tetap dilakukan secara selektif biarpun debitur yang dibiayai adalah pengembang perumahan bersubsidi yang pasar konsumennya masih potensial.
 
"Kami tetap selektif, kami minta kejelasan di mana lokasi perumahan yang mau dibangun, berapa harga jual yang ditawarkan, fasilitas umum yang diberikan apa saja, dan siapa sasaran penjualannya. Kriteria itu berkaitan dengan minat konsumen," jelas Dwi, Rabu (10/8/2016).
 
Sebab perumahan yang berlokasi strategis, berharga jual kompetitif, dan berfasilitas lengkap, sudah pasti akan menarik minat konsumen.
 
Ketiga kriteria tersebut pada umumnya dijadikan bahan pertimbangan konsumen untuk membeli sebuah rumah.
 
Dwi mengatakan, sikap selektif ini mau tak mau harus diterapkan meskipun pasar konsumen masih potensial. Sebab kondisi perekonomian yang belum pulih bisa mempengaruhi daya beli masyarakat kapan saja. Apalagi sejak industri unggulan Kaltim, yakni pertambangan batu bara, mulai menurun pada 2014.
 
Apabila pihaknya tak memperhatikan kriteria-kriteria tersebut, dikhawatirkan unit rumah yang dijual pengembang malah tak laku, dan ujung-ujungnya akan berdampak pada tingkat kredit macet BTN.
 
"Dulu daya belinya masih tinggi, pengembang membangun rumah di lokasi yang tidak strategis dan memasang harga tinggi pun tetap laku. Beda dengan sekarang, makanya kami harus lihat pengembang mana yang bisa menyesuaikan minat konsumennya."
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper