Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikelola Pihak Ketiga, Balikpapan Sukses Tembus Target Pendapatan Parkir

Dinas Perhubungan Kota Balikpapan berhasil membukukan pendapatan dari pajak parkir tempat tertentu sebesar Rp13 miliar pada semester I. Nominal itu melebihi target pendapatan yang dipatok sebesar Rp12 miliar.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, BALIKPAPAN - Dinas Perhubungan Kota Balikpapan berhasil membukukan pendapatan dari pajak parkir tempat tertentu sebesar Rp13 miliar pada semester I. Nominal itu melebihi target pendapatan yang dipatok sebesar Rp12 miliar.
 
Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengatakan, tempat tertentu yang dimaksud adalah pusat perbelanjaan, restoran besar, bandara, rumah sakit, mall dan tempat-tempat lainnya.
 
"Sistem parkir ini dikelola oleh pihak ketiga, saat ini jumlah tempat yang dikelola berjumlah 15-17 titik lokasi. Dari pihak ketiga ini kami mendapatkan 30%, sementara 70% dari total pendapatan parkir untuk pengelola parkir," jelas Sudirman, Rabu (17/8/2016).
 
Menurutnya, pendapatan parkir itu juga mencapai titik tertinggi bila dibandingkan dengan pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya.
 
Sudirman mengaku setelah mulai memimpin dinas ini, pihaknya mengkaji ulang titik-titik parkir yang potensial, sekaligus melakukan pembenahan parkir liar di jalan protokol.
 
"Dulu pendapatan parkir tertinggi mencapai Rp8 miliar saja. Sekarang kami coba potensi yang paling feasible. Dulu parkir-parkir yang ditangani preman sekarang kami kerjasamakan dengan pembinaan dengan pemilik tempatnya," sambung Sudirman.
 
Dia mengungkapkan, sebelumnya ada pengelolaan parkir di 50 titik parkir di tepi jalan yang dikelola oleh petugas parkir, namun pendapat yang diterima hanya Rp20 juta per bulan.
 
Sementara biaya yang harus dikeluarkan untuk menggaji petugas mencapai Rp64 juta.
 
"Kami nombok Rp44 juta. Sekarang sedang kami benahi, saat ini sudah tidak ada lagi tukang parkir kita gaji malah nombok. Itu sudah tidak ada. Kita pakai polanya parkir binaan, parkir kerjasama dengan pemilik usaha. Itu yang kami lakukan. Cuma kan tidak seperti membalik telapak tangan.”
 
Berdasarkan kajian titik parkir potensial, pihaknya mendapati ada 70 titik potensial yang masih dikelola oleh preman.
 
"Nah, ini akan kami dekati, karena ada oknum yang main belakang. Kalau saya langsung hentikan kan ribut. Pemerintah harus bijaksana, artinya titik parkir itu kan sebagai lahan pekerjaan preman, tapi juga bisa mendatangkan pendapatan bagi pemerintah," tukasnya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper