Bisnis.com, SAMARINDA - Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Provinsi Kalimantan Timur pada bulan Agustus 2016 sebesar 0,14%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim M. Habibullah mengatakan, terjadinya perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,37 pada Juli 2016 menjadi 128,55 pada Agustus 2016.
"Inflasi di Kaltim terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pengeluaran, yang tertinggi adalah kelompok kesehatan yang mengalami inflasi sebesar 1,05%," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/9/2016).
Kenaikan juga terjadi di kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,47%, kelompok perumahan sebesar 0,28%, kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,24% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,14%.
Sementara kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok transportasi dan
komunikasi sebesar -0,29% dan kelompok bahan makanan sebesar -0,18%.
Pada Agustus 2016, kelompok pengeluaran yang memiliki andil yang
dominan terhadap onflasi Kalimantan Timur adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil 0,09%.
Diikuti oleh kelompok perumahan, air,listrik, gas dan bahan bakar dengan andil 0,07%, kelompok kesehatan memiliki andil sebesar 0,05%, kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memiliki andil yang sama yaitu 0,01%.
"Kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi dan komunikasi memiliki andil negatif, masing-masing -0,05%," kata Habibullah.
Jika dirinci menurut kota, pada Agustus 2016, Kota Samarinda mengalami inflasi 0,39%, dengan IHK 127,74. Sedangkan Kota Balikpapan mengalami deflasi -0,18% dengan IHK 129,61.
"Sampai dengan bulan Agustus 2016, inflasi tahun kalender sebesar 2,22%, sementara itu inflasi year on year sebesar 3,62%," ucapnya.