Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah Lama Pembangunan Lamban, Apindo Kaltim Desak Pemda Susun Infrastruktur Prioritas

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur meminta agar pemerintah daerah segera menyusun rencana pembangunan infrastruktur dengan skala prioritas agar proyek-proyek pembangunan daerah tak terhenti selamanya.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur meminta agar pemerintah daerah segera menyusun rencana pembangunan infrastruktur dengan skala prioritas agar proyek-proyek pembangunan daerah tak terhenti selamanya.

Menurut Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo, keterbatasan anggaran pemerintah daerah saat ini belum menjadi faktor utama yang menghambat dan memperlambat pembangunan infrastruktur Kaltim. Bahkan, pembangunan yang lambat telah terjadi sejak dulu.

Kendati demikian, dia juga mengakui adanya keterbatasan anggaran, yang diproyeksikan akan terjadi juga pada tahun depan, turut memberi dalam memperlambat laju  pembangunan daerah.

"Lihat saja sekarang proyek-proyek yang ada, dan sudah dipetakan. Hingga hari ini masih tak jelas penyelesaiannya. Sekarang keterbatasan anggaran akan membuat semakin lambat progresnya," kata Slamet, Jumat (30/9/2016).

Dia mencontohkan, proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda, proyek tahun jamak itu mulanya ditargetkan selesai pada 2018.

Namun dengan kondisi keuangan daerah seperti sekarang ini, dia memprediksi target penyelesaian akan sulit tercapai.

Proyek-proyek besar lain yang diusung oleh Pemprov Kaltim pun masih belum jelas realisasinya.

Seperti proyek Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan, yang sampai saat ini belum terealisasi juga, padahal Pemda telah menggembar-gemborkan wacana pembangunan berulangkali sejak dulu sekali.

Oleh karena itu, Slamet mendesak agar pemerintah segera menyusun mana proyek yang tergolong kategori prioritas. Agar pekerjaan lama pun dapat segera direalisasikan.

"Tak hanya proyek macam jalan tol, coba kita liat juga proyek kawasan industri Maloy saat ini juga tidak jelas.

Sampai sekarang saja lokasi masih berupa kawasan hutan. Padahal rencana pembukaan kawasan itu sudah dilakukan sejak lama."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper