Bisnis.com, BALIKPAPAN - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan terus meminta agar Pemkot Balikpapan menahan pembukaan keran investasi pada sektor perhotelan.
Ketua PHRI Balikpapan Yulidar Gani mengatakan, kondisi perekonomian yang belum membaik berimbas pada tingkat okupansi hotel yang menurun, padahal jumlah hotel di kota minyak terbilang cukup banyak.
Okupansi yang menurun diperparah lagi dengan ketiadaan objek wisata yang menarik.
"Masalah perizinan perlu ada pertimbangan khusus jika terjadi oversupply jumlah kamar hotel. Setidaknya pemerintah harus membatasi, kalau perlu menahan pemberian izin usaha hotel sampai ada perbaikan kondisi lagi," ungkap Yulidar, Kamis (13/10/2016).
Dia berpendapat selama ini pemerintah terlalu mudah memberi perizinan pada sektor perhotelan.
Kemudahan perizinan itu pun tak diimbangi dengan penggarapan sektor pariwisata secara serius. Sehingga oversupply kamar hotel pun terjadi.
Menurutnya, kondisi oversupply yang terjadi juga merugikan bisnis perhotelan itu sendiri, sebab pelaku perhotelan pada akhirnya berlomba-lomba menawarkan beragam paket kamar murah untuk menarik tamu.
Dia pun meminta agar pemda melihat dan merinci data-data yang ada, sebagai bahan konsolidasi pemerintah dalam mengeluarkan izin.
"Jadi jangan hanya untuk mengejar pendapatan daerah lalu mengeluarkan izin juga semaunya tanpa melihat dari segi kebutuhannya."
PHRI Minta Moratorium Izin Dilanjutkan
Ketua PHRI Balikpapan Yulidar Gani mengatakan, kondisi perekonomian yang belum membaik berimbas pada tingkat okupansi hotel yang menurun, padahal jumlah hotel di kota minyak terbilang cukup banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Topik
Konten Premium