Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Peserta di Pedalaman akan Didatangi

Kepala Kantor Divisi Regional VIII Kalimantan BPJS Kesehatan Ni Mas Ratna Sudewi merinci, tingkat kepesertaan terbesar berada di area kerja Balikpapan yang mencakup hingga Penajam Paser Utara dan Paser, yakni mencapai 80% dari total jumlah penduduk.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN - BPJS Kesehatan Divisi Regional VIII Kalimantan menerapkan metode jemput bola secara kontinu untuk mengejar pertumbuhan kepesertaan karena pada 1 Januari 2019 pemerintah menargetkan universal coverage harus tercapai.

Berdasarkan data dari Kantor BPJS Kesehatan Divre VIII Kalimantan, tingkat kepesertaan di seluruh area kerjanya hingga saat ini mencapai 58,73%, atau setara dengan 6,2 juta peserta dari total jumlah penduduk di Pulau Kalimantan yang berjumlah 15,2 juta orang.

Kepala Kantor Divisi Regional VIII Kalimantan  BPJS Kesehatan Ni Mas Ratna Sudewi merinci, tingkat kepesertaan terbesar berada di area kerja Balikpapan yang mencakup hingga Penajam Paser Utara dan Paser, yakni mencapai 80% dari total jumlah penduduk.

"Disusul dengan area kerja Kota Tarakan di Kalimantan Utara, mencapai 73% dari total jumlah penduduk dan Kota Samarinda yang mencapai 68%," jelas Ratna, Jumat (14/10/2016).

Sementara daerah dengan realisasi kepesertaan terendah antara lain area kerja Banjarmasin, dengan tingkat kepesertaan baru mencapai 43%, disusul dengan Barabai yang baru mencapai 46%, serta Palangkaraya dengan tingkat kepesertaan mencapai 52%.

Dia mengatakan, pertumbuhan kepesertaan BPJS Kesehatan di wilayah kerjanya hanya 10-15%. Oleh karena itu, pihaknya berupaya meningkatkan angka tersebut dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu metode jemput bola yang telah diterapkan adalah pembukaan pendaftaraan di kelurahan.

Kota Balikpapan merupakan area kerja yang telah menerapkan metode jemput bola. Saat ini sudah ada sembilan kelurahan yang melayani pendaftaraan secara kolektif.

Sementara untuk daerah-daerah lain yang belum terjangkau, khususnya pedalaman, akan didata untuk kemudian didatangi oleh BPJS Kesehatan.

"Kita terus memetakan daerah mana yang sudah tinggi kepesertaannya dan mana yang belum tercover. Balikpapan kan masih kurang 20%, jadi 2017 minimal 10% bisa terkejar. Itu untuk menguatkan gotong royong, supaya kebutuhan negara akan iuran kesehatan yang besar ini berkurang," tukasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper