Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Perbankan Balikpapan masih Melambat

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mencatat pertumbuhan aset perbankan selama kuartal III/2016 masih bergerak lambat. Yakni hanya 1,52% secara month to month.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pertumbuhan aset dan penghimpunan dana pihak ketiga perbankan di Kota Balikpapan masih mengalami perlambatan sebagai imbas dari kondisi perekonomian daerah yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan signifikan.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan mencatat pertumbuhan aset perbankan selama kuartal III/2016 masih bergerak lambat. Yakni hanya 1,52% secara month to month.

Namun, bila dibandingkan secara year on year, pertumbuhan aset justru menurun sebesar -8,71%.

Adapun jumlah aset pada kuartal III/2016 mencapai Rp26,9 triliun menurun dari realisasi nominal aset pada kuartal sebelumnya yang mencapai Rp27,2 triliun. Bank sentral mencatat penurunan jumlah aset ini terus terjadi sejak awal tahun.

Sementara pada penghimpunan dana pihak ketiga, perbankan di kota minyak mengumpulkan dana sebesar Rp21,72 triliun, tumbuh sebesar 0,25% secara month to month dan menurun sebesar -5,06% seacara year on year.

"Ini konsekuensi dari kondisi ekonomi. Masih ada pekerja yang di PHK yang otomatis sudah tak miliki penghasilan lagi. Akibatnya mereka memilih mencairkan aset yang ada di bank, banyak orang yang menarik simpanannya.

Hal ini karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka berpengaruh pada tingkat aset perbankan," tutur Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani, Senin (24/10/2016).

Proporsi dana pihak ketiga terdiri dari tabungan sebesar 48,8%, deposito sebesar 34,39% dan giro sebesar 16,81%.

Secara tahunan, penurunan terbesar terjadi pada simpanan Giro yaitu -12,93%, diikuti Deposito yang menurun sebesar -8,66%. Sedangkan simpanan Tabungan masih tumbuh 0,89%.

Bank sentral mencatat nominal simpanan giro pada kuartal II sebesar Rp 3,86 triliun dan menurun menjadi Rp3,65 triliun pada kuartal berikutnya.

Hal yang sama juga terjadi pada deposito, nilai nominal pada kuartal sebelumnya sebesar Rp 7,70 triliun dan turun menjadi Rp 7,46 triliun pada kuartal III.

"Jadi dengan kondisi ekonomi yang seperti sekarang, masyarakat cenderung memilih simpanan yang mudah dicairkan kapan saja. Kalau deposito kan tidak bisa langsung dicairkan," tukas Suharman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper