Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi masih Menggeliat, Bank Indonesia Yakin dengan Proyeksi Ini

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan optimistis laju inflasi kota minyak akan terkendali hingga akhir tahun.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan optimistis laju inflasi kota minyak akan terkendali hingga akhir tahun.

Sepanjang Oktober 2016, Badan Pusat Statistik Balikpapan mencatat deflasi sebesar -0,07% dengan laju inflasi year to date mencapai 2,71%. Level deflasi ini menduduki peringkat terendah di seluruh Kalimantan.

BPS mencatat hampir seluruh kota di pulau tersebut mengalami deflasi, kecuali Kota Tarakan yang mengalami inflasi sebesar 0,31%. Adapun deflasi tertinggi dialami oleh Kota Sampit, yakni sebesar -0,63%.

Realisasi sepanjang Oktober dipengaruhi oleh penurunan indeks harga komoditas pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,79%, disusul dengan kelompok sandang sebesar -0,22%. Keduanya berkontribusi pada laju inflasi secara keseluruhan masing-masing sebesar -0,16% dan -0,01%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani mengatakan, laju inflasi year to date sebesar 2,71% menjadi indikasi bahwa target inflasi kota minyak yang dipatok pada kisaran 5% akan tercapai.

"Balikpapan masih mencatat inflasi walaupun rendah, artinya perekonomian masih menggeliat dan tumbuh kalau dilihat dari sisi penurunan daya beli masyarakat akibat kontraksi ekonomi Kalimantan Timur," jelasnya, Selasa (1/11/2016).

Dia juga mengatakan laju inflasi masih sesuai dengan perkiraan bank sentral dan catatan inflasi pada tahun-tahun sebelumnya, di mana pola historis inflasi Kota Balikpapan pada awal kuartal IV memang menurun dan akan meningkat menjelang akhir tahun.

Menurut Harman, laju inflasi sepanjang November akan dipengaruhi oleh resiko kondisi cuaca. Selama Oktober, komoditas ikan segar menyumbang andil pada deflasi kelompok bahan makanan lantaran pasokannya yang cukup melimpah.

"Pada bulan depan, bisa jadi kondisi cuaca di laut menjadi kurang bersahabat bagi nelayan sehingga bisa berimbas pada pasokan ikan segar pada bulan yang akan datang hingga menjelang akhir tahun," tukas Harman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yoseph Pencawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler