Bisnis.com, SAMARINDA--Bank Dunia bekerjasama dengan Bank Asia Infrastruktur (Asia Investment Infrastructure) menggelontorkan dana bantuan US$250 juta untuk pengentasan kemiskinan melalui penyediaan rumah sehat di Indonesia.
Pinjaman tersebut nantinya dikelola oleh Kementerian Keuangan dan disalurkan melalui APBN ke seluruh kabupaten kota yang terdapat pemukiman kumuh, termasuk kota Samarinda.
"Bantuan bank dunia tidak hanya membantu penataan daerah kumuh di kota. Tapi juga bersinergi dengan program lain dari pemerintah pusat baik penyediaan perumahan sendiri maupun penyediaan dana perumahan," kata Firza Sasmita, Wijaya Safe Guard Spesialis dari Bank Dunia seusai rapat bersama Wali Kota Samarinda, Selasa (21/2/2017).
Firza memaparkan pengentasan daerah kumuh akan bersinergi dengan bantuan Bank Dunia yang menyediakan perumahan layak huni dengan mengikuti standar yang ditetapkan.
"Kami ingin melihat dan juga memastikan semua aspek yang harus dipenuhi. Baik itu sosial, lingkungan dan keuangan pengadaan memenuhi standar termasuk aspek anti korupsi. Tidak hanya berikan bantuan, tapi ingin semua diterapkan dengan tujuan mengurangi kemiskinan," tegas Firza.
Sementara itu, perwakilan Direktorat Pengembangan Pemukiman Kementerian Pekerjaan Umum Arif Widodo Adi mengatakan pihaknya membantu Pemkot Samarinda dalam implementasi penataan daerah kumuh.
"Program penataan daerah kumuh tetap Pemerintah Kota yang memimpin. Kami hanya beri dukungan implementasinya. Dan, kota Samarinda merupakan kota yang pertama kami bantu," jelas Arif.
Arif mengatakan ada 10 kelurahan di Samarinda yang akan ditata agar tidak kumuh. Dia melihat dokumen perencanaan penyelesaian kumuh sudah siap dan tinggal membuat Detail Engineering Design (DED) yang harus disampaikan secara teknis.(k26)
Samarinda Bakal Dapat Bantuan Bank Dunia Dalam Menata Daerah Kumuh
Bisnis.com, SAMARINDA--Bank Dunia bekerjasama dengan Bank Asia Infrastruktur (Asia Investment Infrastructure) menggelontorkan dana bantuan US$250 juta untuk pengentasan kemiskinan melalui penyediaan rumah sehat di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
57 menit yang lalu
Menakar Kans Bank Permata (BNLI) Usai 4 Tahun Diakuisisi Bangkok Bank
2 jam yang lalu