Bisnis.com, BALIKPAPAN--PT PLN (Persero) UIP Kalimantan Bagian Timur berupaya memperluas penjualan aliran listrik dari mesin-mesin pembangkit besar dalam Sistem Mahakam.
Hal itu bertujuan untuk meratakan sebaran aliran listrik bertegangan tinggi (150 Kv) dari pembangkit Sistem Mahakam yang saat ini memiliki daya listrik lebih sehingga mampu mengaliri daerah selain Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.
Dengan demikian, rata-rata biaya pokok penyediaan listrik di Kaltim akan semakin murah. Rupanya, saat ini rata-rata biaya pokok masih lebih mahal dari harga jualnya, yakni Rp1.600 per Kwh. Sedangkan harga jual berada di bawahnya.
"Rata-rata biaya pokok penyediaan masih mahal karena banyak pelanggan yang dilayani dengan pembangkit bertenaga diesel. PLTD itu biaya pokok penyediaannya bisa Rp3.000, mahal sekali," jelas GM PT PLN UIP Kalbagtim Zulfikar Manggau, Kamis (27/4/2017).
Berbeda dengan biaya pokok penyediaan listrik di Jawa, lanjut dia, yang sudah lebih murah, yakni sekitar Rp900 per Kwh. Sebab sistem kelistrikan Jawa telah terkoneksi dengan Bali. Sehingga sebaran arus listrik bertegangan tinggi lebih merata.
Untuk itu, PLN berencana memperluas wilayah pengaliran Sistem Mahakam hingga ke utara, tengah, dan selatan. Bahkan, sistem kelistrikan di Kalimantan ditargetkan dapat saling terkoneksi pada 2024 mendatang.
Baca Juga
"Saat ini kami upayakan bangun infrastruktur pendukungnya. Ke utara mulai dari Bontang, ke tengah mulai dari Kota Bangun, ke selatan mulai dari Penajam sampai Grogot. Supaya pengaliran listrik lebih efisien," tutupnya.