Bisnis.com, PONTIANAK – Badan Pusat Statistik menyatakan produksi karet, barang dari karet dan plastik mengalami pertumbuhan permintaan pada tahun ini sebesar 4,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala BPS Kalbar Pitono mengatakan, kenaikan juga terlihat dari kuartal II/2017 dari industri yang sama sebesar 0,32% sementara pada kuartal sebelumnya sebesar 0,08%.
“Kenaikan dari hasil alam juga berasal dari komoditas kayu dan barang-barang dari kayu (tidak termasuk furnitur) dan barang-barang anyaman sebesar 0,21%. Pada kuartal sebelumnya sebesar 0,12%,” kata Pitono, Selasa (1/8).
Sementara, untuk sektor berikutnya adalah industri makanan yang turun sebesar 0,52% pada kuartal II/2017 yang berkontribusi terhadap penurunan produksi industri manufaktur besar dan sedang di Kalimantan Barat.
Pitono mengatakan produksi Industri Manufaktur Besar (IBS) kalbar pada kuartal II/2017 turun sebesar 0,36% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kendati demikian secara year on year (y-o-y) dibandingkan kuartal yang sama pada 2016, pertumbuhan produksi IBS kuartal sekarang meningkat 0,63%.
Penopang industri dari Kalbar, paparnya, berasal dari industri manufaktur mikro dan kecil yang pada kuartal II/2017 ini turun 0,45% dan y-o-y turun 0,19%.
Dia menyebutkan ada 15 industri IMK Kalbar, terdiri dari industri makanan, minuman, tekstil, industri pakaian jadi, industri kayu dan barang anyaman dari bambu serta rotan, industri kertas dan barang dari kertas, industri percetakan dan reproduksi media rekaman.
Selanjutnya, industri bahan kimia, industri farmmasi, produk kimia dan obat tradisional, industri karet, industri barang galian bukan logam, industri barang logam bukan mesin dan peralatannya, industri alat angkutan, industri furniture dan industri pengolahan lainnya.