Bisnis.com, SAMARINDA - Ekonomi Kalimantan Timur triwulan II/2017 tumbuh 3,6%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,9% (yoy).
"Namun, capaian pertumbuhan ekonomi triwulan II/2017 lebih tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan triwulan II 2016 yang terkontraksi -0,7% (yoy)," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Mohammad Irwan pada Rabu (20/9/2017).
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II tersebut masih berada di bawah angka nasional 5% (yoy).
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II/2017 yang lebih rendah ini disebabkan terutama oleh penurunan ekspor luar negeri seiring dengan melemahnya kinerja lapangan usaha utama, pertambangan, dan industri pengolahan.
"Kondisi ekononi global yang belum solid serta harga komoditas yang fluktuatif berdampak pada kinerja perdagangan luar negeri Kaltim triwulan II/2017," jelas Irwan.
Penurunan kinerja juga dialami oleh konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang terkontraksi pada triwulan II/2017.
"Terbatasnya kinerja fiskal pemerintah disertai dengan realisasi belanja yang belum optimal serta penurunan investasi non-bangunan menjadi penyebab utama turunnya kinerja komponen permintaan tersebut," kata Irwan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, realisasi pendapatan sampai dengan triwulan II 2017 tercatat Rp 4,19 triliun atau 51,80% dari total APBD tahun anggaran (TA) 2017. Capaian ini lebih rendah dibandingkan realisasi triwulan II 2016 yang mencapai Rp4,71 triliun atau 60,63% dari total APBD-P TA 2016.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi pendapatan Pemprov Kaltim triwulan II 2017 terkontraksi -10,86% (yoy).
Sedangkan, dari sisi belanja, penyerapan anggaran Pemprov Kaltim sampai dengan triwulan II/2017 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada triwulan II/2017, realisasi belanja mencapai Rp3,42 triliun atau 42,24% dari pagu APBD TA 2017, lebih tinggi dibandingkan realisasi belanja triwulan II/2016 sebesar Rp 3,34 triliun.
Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Kaltim 2017 akan mengalami perbaikan tahun sebelumnya walaupun masih terbatas. Perkembangan ekonomi global dan tren harga komoditas yang terus mengalami perbaikan diyakini menjadi pendorong utama perbaikan ekonomi Kaltim 2017.
"Penguatan ekonomi domestik melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi juga turut mendukung peningkatan kinerja ekonomi Kaltim kedepan," jelas Irwan.