Bisnis.com, SAMARINDA - Transmart dan Trans Studio Mini akan hadir di ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Bisnis ritel grup Chairul Tanjung itu akan menyewa gedung yang akan dibangun Perusda PT Melati Bhakti Setya (MBS) Pemprov Kaltim yang terletak di Jl Bhayangkara Samarinda, selama 30 tahun.
“Kami setuju dengan kontrak sewa 30 tahun. Jadi, kita tidak ada bagi hasil, tapi kami menyewa gedung yang dibangun Perusda,” kata Expansion Senior General Manager PT Trans Retail Indonesia, Herman Budi Susilo, usai hadiri groundbreaking Transmart Samarinda, Jumat (27/10/2017).
Dikatakan Herman, Perusda PT MBS akan mendapat pendapatan yang pasti dari kontrak sewa Transmart. Dan, dalam perjanjian kerjasamanya dengan Perusda, terdapat juga jadwal pembangunan gedung yang diperkirakan selesai akhir tahun 2018.
“Kami sudah tandangan secara MoU dan komersialnya (dengan Perusda MBS) dan ada perjanjian kerjasama besarannya. Tinggal detailnya yang kita bahas sekarang,” kata Herman.
Gedung Transmart di Samarinda dibangun 4 lantai seluas 33.342 meter persegi. Terdiri, grand flour yang terdapat restaurant-restaurant mewah. Kemudian, lantai 1, terdapat supermarket Transmart dan departement store. Lalu, di lantai 2, terdapat home furnishing kerjasama dengan Index International Company. Dan lantai 3, terdapat Trans Studio Mini dan Cinema.
Dijelaskan Herman, PT Trans Ritel selaku investor paling pertama dilakukan adalah mengikuti peraturan yang berlaku. Sejak tahun 2014, sudah ada proses penjajakan kerjasama dengan Perusda PT MBS, melalui persetujuan DPRD, masyarakat dan pemerintah daerah.
Baca Juga
“Nah, kami menunggu (dari tahun 2014). Dan, Alhamdulillah, tanggal 27 Juli 2017 tandatangan kontrak kerjasama dengan Perusda yang bertemu bentuk kerjasamanya, aman baik itu dari sisi pemerintah daerah dan investor” kata Herman.
Total investasi antara Perusda PT MBS dan Transmart, dijelaskan Herman, mencapai sekitar Rp 360 miliar hingga Rp 400 miliar.
Sementara itu, Direktur Perusda PT MBS, Agus Dwitarto mengatakan pembangunan gedung Transmart dengan pola pengembangannya, rancang bangun. Serta, menjalin kemitraan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pembangunan Perumahan (PP).
“Penganggaran pendanaan (pembangunan gedung) melalui investasi jangka panjang 200 miliar dari kredit investasi Bank Pembangunan Daerah Kaltim,” jelas Agus.
Lebih lanjut, Transmart akan investasi tersendiri sebesar Rp 160 miliar untuk penyelesaian interior. Dan, terdapat parkir kapasitas 500 kendaraan mobil.
Dalam pidatonya, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak juga mengatakan hadirnya transmart dan trans studio mini di Samarinda sebagai bukti daya saing Kaltim di peringkat tiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Awang menghimbau kepada kepala daerah agar aktif mengajak investor membuka usaha di daerah dan tak lagi mengandalkan dana APBD untuk pembangunan.
“Pemerintah daerah saat ini sudah semestinya tidak mengandalkan APBD. Dan, harus bekerjasama dengan swasta dalam pembangunan,” jelas Awang.