Bisnis.com, SAMARINDA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah Kalimantan Timur berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Samarinda untuk menghadapi kemungkinan kenaikan harga beberapa komoditas pangan menjelang bulan Ramadan, terutama harga ayam ras.
"Beberapa hari lalu, kami sudah rapat bersama. Menghadapi sumber komoditas apa saja yang akan sumbang inflasi. Seperti ayam ras, kita minta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar memperbaiki tata niaganya," kata Christian, Kepala Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Kaltim, Rabu (2/4/2018).
Christian menjelaskan selain ayam ras, biaya transportasi pesawat terbang masih juga menyumbang inflasi, karena tarif tiket maskapai yang mulai merangkak naik. Kondisi ini hampir sama seperti tahun sebelumnya.
"Sedangkan, cuaca memasuki bulan Ramadan sepertinya baik. Harga ikan layang masih baik. Inflasi juga masih disumbang efek dari kenaikan harga bahan bakar minyak beberapa waktu lalu masih ada sampai sekarang," ungkap Christian.
Christian mengaku Bank Indonesia Kaltim terus berkoordinasi dengan Pemerintah kota Samarinda untuk memetakan penyebab inflasi. Selain itu, kedua pihak juga turun ke pasar meninjau harga bahan pokok bersama-sama dengan pihak Kementerian Perdagangan yang sempat datang ke Samarinda.
Sementara itu, komoditas lain penyumbang inflasi, seperti beras, gula, dan minyak goreng telah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Begitu juga, tabung gas melon sejak satu tahun lalu telah ditetapkan HET agar inflasi bisa dikendalikan.
Baca Juga
Mengutip data BPS, inflasi Kaltim bulan Maret 2018 mencapai 0,05% (month to month) dengan inflasi tahunan 2,58%. Adapun, Kota Samarinda pada bulan yang sama mengalami deflasi -0,12% (month to month) dengan inflasi tahunan 2,85%, dan kota Balikpapan inflasi 0,27% (month to month) dengan inflasi tahunan 2,24%.